Jokowi Ditantang Lepaskan Kooptasi Parpol
Jokowi mengenalkan batik ondel-ondel untuk tim sukses. (Foto: Da Vina News) |
"Memang bagus visi misi Jokowi yang ingin transparan dalam APBD sampai tingkat masyarakat. Tapi apakah dia berani menghadapi partai pengusung, kalau bisa pihak lain akan mengikuti," ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago, dalam sebuah diskusi seputar pilwagub di Kampus UI Depok.
Adrinov memperkirakan misi tersebut tak akan mudah dilaksanakan. Sebab, sebagai calon yang diusung partai politik, yaitu PDIP dan Gerindra, sulit bagi Jokowi dan pasangannya cawagub Basuki Tjahaja Purnama untuk bersikap independen dalam menentukan sikap, termasuk dalam pengelolaan anggaran.
Menurut dia kalau calon sudah merasa mempunyai hutang budi terhadap partai ataupun pengusaha maka sulit untuk bisa transparan. Akan banyak kepentingan yang menolak anggaran untuk dibuka ke publik.
"Sekarang DPRD isinya parpol, mereka punya kepentingan proyek. Apalagi kalau merasa punya hutang budi, pasti sulit," tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Program Doktor Fakultas Psikologi UI, Hamdi Muluk. Ia pernah membaca di media bahwa Jokowi memiliki modal kampanye Rp 20 milar. Hamdi menantang apakah Jokowi berani buka dari mana asal dana tersebut.
"Yang penting untuk calon kalau mau transparan, dana awal kampanyenya dari siapa umumkan ke publik. Kalau belum berani masih dipertanyakan komitmennya," tantangnya.
Sebelumnya dalam acara tersebut pasangan Jokowi-Ahok memaparkan, visi misinya untuk maju dalam Pilgub Jakarta 11 Juli mendatang. Dalam pemaparannya mereka, menyoal tidak transparannya APBD DKI.
"Harus ada yang transparan buka anggaran. APBD 2013, dibuka sejelasnya, sampai segelas air mineral masyarakat tahu harganya," tandas Basuki yang akrab dipanggil Ahok.
Penulis: SM/Fauzan Jayadi
Sumber: Suara Merdeka