Meski Dilarang, 100 Ribu Buruh Tetap Turun ke Jalan
Ilustrasi Hari Buruh (Da Vina News) |
"Kami tetap turun ke jalan. Apalagi, sebanyak 100 ribu tiket masuk Gelora Bung Karno Senayan sudah dibayarkan."
Sekitar 100 ribu buruh akan tetap turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday), Selasa (1/5) besok. Mereka menolak imbauan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai, yang meminta anggotanya lebih menekankan diskusi ketimbang demo di jalan.
"Kami tetap turun ke jalan. Apalagi, sebanyak 100 ribu tiket masuk Gelora Bung Karno Senayan sudah dibayarkan," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Jakarta, Senin (30/4).
Meski begitu, Said menegaskan bahwa aksi Mayday akan berjalan damai dan tertib. "Ada pengamanan internal, garda metal dan brigade, ada buruh yang khusus menjaga pengamanan saat aksi berlangsung, ada 2.500 untuk yang di istana dan Gelora Bung Karno," kata Said.
Selain itu, lanjut Said, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
"Aksi akan dimulai pukul 09.30 WIB pagi dengan long march dari bundaran HI ke Istana dengan disertai orasi buruh. Sementara pendeklarasian manifesto buruh akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB," tambahnya.
"Deklarasi majelis pekerja buruh indonesia MPBI adalah payung gerakan KSPI, KSBSI, KSPSI, delapan federasi lainnya," kata Said.
Aksi tersebut juga akan diramaikan dengan pertunjukan musik dari grup band Slank dan pendanaan dilakukan secara mandiri oleh para partisipan. Para peserta aksi diminta membayar Rp 30.000 untuk acara, transportasi dan makan.