Perempuan Lebih Sering Berfantasi Seksual di Masa Subur
Perempuan lebih sering berfantasi seksual saat masa subur di siklus menstruasinya.
Riset ini adalah satu dari beragam studi mengenai perubahan dalam tingkat libido seksual perempuan sepanjang siklus menstruasi.
Contoh, di studi 2007 menemukan, di masa ovulasi, saat kehamilan bisa terjadi, perempuan merasa lebih tertarik dengan lelaki yang macho dan maskulin.
Di bulan April 2011, studi mengungkap, perempuan yang sedang berada dalam fase subur lebih condong berpikiran ke arah hal-hal erotis.
Studi terkini menemukan, perempuan lebih sering berfantasi seksual dan lebih sering bergairah saat memasuki masa subur.
"Di masa-masa subur, perempuan lebih sering membayangkan lelaki," kata penulis penelitian tersebut, Samantha Dawson, dari University of Lethbridge, Alberta, Kanada.
Dawson dan kolega-koleganya memfokuskan pada fantasi, karena kegiatan ini tidak selalu harus ada pasangan atau sumber lain.
Artinya, fantasi seksual lebih merepresentasikan tingkat libido ketimbang banyaknya tindakan seksual yang dilakukan perempuan, kata Dawson.
Riset ini dilakukan terhadap 27 perempuan usia kuliahan. Mereka diminta untuk mencatat segala yang berkait dengan fantasi seksual mereka selama sebulan.
Dengan menghitung mundur dari tanggal terakhir mereka menstruasi, para periset memusatkan perhatian pada tanggal kemungkinan responden mengalami ovulasi. Biasanya ini terjadi selama 10 hari.
Selama 10 hari itu, setiap perempuan diminta untuk memberikan sampel urin untuk mendeteksi ovulasi.
Dari studi ini dilaporkan, secara rata-rata, perempuan berfantasi seksual sekitar 0,77 persen kali dalam sehari. Ini lebih banyak dari jumlah hasil penelitian sebelum-sebelumnya yang mengatakan perempuan hanya berfantasi seksual sekali seminggu.
Dalam 3 hari di sekitar ovulasi, fantasi perempuan menjadi lebih sering, sekitar 1,3 persen kali per hari. Para responden ini juga mengatakan, fantasi-fantasi seksualnya jauh lebih menggairahkan ketimbang pada masa tidak subur.
"Jenis fantasi seksualnya lebih berfokus pada emosi dan perasaan yang mereka miliki terhadap pasangan ketimbang seperti rupa, tingkat maskulinitas, dan tindakan seksual apa yang dilakukan," kata Dawson.
Para peneliti menemukan, ketertarikan perempuan terhadap lelaki memuncak ketika ia berada dalam periode subur. Menurut Dawson, perempuan secara umum, lebih cair terhadap fantasinya ketimbang lelaki.