PKS Yakin Menangkan Pilkada DKI
"Pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini merupakan pasangan dunia-akhirat, siapa yang mau selamat dunia akhirat tentunya memilih pasangan tersebut."
Ketua DPD PKS Kota Depok Suparyono yakin partainya dapat mendulang kesuksesan pada pilkada DKI Jakarta, 11 Juli mendatang.
"Pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini merupakan pasangan dunia-akhirat, siapa yang mau selamat dunia akhirat tentunya memilih pasangan tersebut," kata Suparyono di Depok.
Menurut dia, disebut pasangan dunia-akhirat karena Didik J Rachbini yang merupakan warga Depok merupakan ekonom yang mumpuni di bidangnya. Sedangkan Hidayat Nur Wahid mempunyai ilmu aqidah yang tinggi, sehingga pantas disebut pasangan dunia akhirat.
"Keduanya sangat cocok untuk berpasangan," ujarnya.
Dikatakannya, sosok Hidayat Nur Wahid mempunyai nilai elektabilitas tinggi dan popularitas serta juga sebagai sosok yang sudah populer secara nasional.
"Saat ini PKS hanya tinggal meningkatkan terus elektabilitas untuk mendulang suara," ujarnya.
Ia mengatakan, siapapun yang sudah diterjunkan PKS sudah pasti orang yang memang betul-betul diperhitungkan dengan matang untuk memenangkan pertarungan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kami mengajukan orang pasti kita sudah perhitungkan untuk menang," katanya.
Dia mengatakan, setiap kader PKS harus siap ditempatkan di mana saja, termasuk Hidayat Nur Wahid walaupun popularitasnya sudah nasional, tetapi siap ditempatkan sebagai calon gubernur.
Suparyono mengatakan, partainya selalu mendukung kebijakan yang prorakyat.
"Kami selalu mendukung siapapun yang mempunyai kebijakan berpihak pada rakyat," katanya.
Menurut dia, kalau sikap partainya berseberangan dengan pemerintah itu untuk mengingatkan kepada pemerintah agar selalu berpihak pada rakyat.
"Kalau sikap tersebut membuat partainya dikeluarkan dari koalisi tidak masalah," tegasnya.
Suparyono mengatakan bahwa PKS pada prinsipnya tak pernah merasa berkhianat. "Apa yang kami dan teman-teman lakukan di pusat, hanyalah menyampaikan amanah dari rakyat," katanya.
"Jika dianggap berkhianat silahkan bagi yang menganggap hal itu, kami sudah siap dengan konsekuensi yang diberikan sejak awal," katanya.
Ia juga yakin partainya tidak mempermasalahkan jika menterinya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dirombak atau diganti. "Ini sudah merupakan konsekuensi berjuang untuk rakyat," katanya.
Jika PKS dikeluarkan dari koalisi tak langsung menjadikan PKS partai oposisi karena jiwa PKS bukan jiwa oposisi. "Kita dukung kebijakan pemerintah yang positif dan kita kritisi apapun yang menyengsarakan rakyat," katanya.