Presiden SBY: Pemikiran Besar Widjajono Catatan yang Abadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, semasa hidup, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo merupakan sosok yang patut dibanggakan. Sebab, Widjajono kerap bekerja tanpa pamrih dan menunjukkan tanggung jawab sebagai abdi negara.
Hal tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono saat datang melayat di rumah dukaWidjajono di Jl Ciragil II No 28, Kebayoran, Jakarta Selatan, pagi ini.
"Saya dan kita semua menyaksikan saat terjadi kontroversi soal BBM, almarhum menjelaskan secara jernih kenapa harus ada penghematan bbm. Tidak ada pamrih, menunjukkan tanggung jawab sebagai abdi negara." tuturnya.
Widjajono menghembuskan nafas terakhirnya saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, kemarin. Pria kelahiran Magelang 16 September 1951 itu diketahui sempat lemas dan mengalami sesak nafas karena oksigen yang menipis di puncak gunung setinggi 2.851 meter di atas permukaan laut tersebut.
Lebih jauh Presiden Yudhoyono mengungkapkan, pemikiran almarhum menjadi catatan yang abadi dan bagian dari sejarah. Oleh karenanya, Presiden mengajak agar pikiran besar dan idealisme almarhum terkait cara penggunaan energi tetap dilanjutkan.
"Marilah diteruskan pemikiran almarhum agar bangsa ini cerdas dan bijak dalam menggunakan energi, sehingga energi membawa kemaslahatan bagi bangsa dam negara kita," tuturnya.
Kepada keluarga yang ditinggalkan, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa keluarga mesti berbangga pada almarhum. Pasalnya, almarhum ketika menduduki jabatannya senantiasa memiliki keberanian untuk menjelaskan hal-hal terkait kepentingan bangsa.