Roy Marten Menyesal Menolak Tawaran Bermain di The Raid
Tidak banyak yang mengetahui jika sebenarnya Roy Marten menjadi salah satu aktor yang ditawarkan untuk memerankan salah satu tokoh di film The Raid.
"Saya tahun lalu sempat dihubungi sama produsernya, minta untuk datang karena ada peran yang cocok dengan saya," ujar Roy Marten membuka pembicaraan dengan Beritasatu.com melalui sambungan telepon hari ini. "Tapi saya tidak tahu perannya itu apa," imbuh Roy.
Namun saat itu Roy Marten memiliki jadwal yang padat, sehingga dirinya sempat menegosiasikan waktu syuting.
"Saya sebenarnya tertarik sekali setelah diberitahu alur ceritanya. Hanya saja mereka minta saya syuting sekitar satu bulan penuh atau 25 hari kalau tidak salah. Karena saat itu saya juga ada syuting lain, saya minta dalam satu minggu lima hari saja," terang Roy Marten.
Saat itu ayah artis gading Marten tersebut dengan syuting lima hari satu minggu dapat berbagi dengan proyek lainnya. Namun rupanya pihak produser, menurut Roy Marten tidak bisa mengabulkan permintaannya. "Akhirnya enggak deal karena masalah waktu," jelas Roy Marten.
Roy Marten mengaku kaget, jika akhirnya film The Raid masuk dalam jajaran film box office Hollywood dan menjadi perbincangan di beberapa belahan dunia.
"Yang saya tahu, sampai saat ini, The Raid masuk dalam 12 film laris di Hollywood dan sudah dibeli haknya sekitar 400 miliar rupiah oleh distributor asing. Itu sebuah prestasi yang membanggakan selain mendapatkan penghargaan dan pujian dari festival film internasional," ujar Roy Marten.
Dengan segala prestasi dan raihan yang didapat The Raid, Roy Marten mengaku menyesal tidak jadi ikut bermain dalam film yang juga dibintangi Iko Uwais tersebut.
"Saya menyesal juga enggak jadi main di film The Raid. Nah imbasnya, keluarga pada marahi saya, termasuk Gading (Gading Marten)," ujar Roy Marten.
Sebagai aktor senior, dirinya merasa bangga ada film Indonesia mendapatkan pujian dan penghargaan di festival internasional. "Jadi ingat dengan kejayaan perfilman tanah air di jaman saya," terangnya.
Roy berharap, sejumlah film Indonesia yang mendapatkan apresiasi di ajang internasional, akan membawa perubahan dunia perfilman tanah air.
"Semoga ini dapat menjadi tonggak untuk kemajuan perfiman tanah air," tegasnya.