Nanan Belum Jatuhkan Hati ke Gerindra
Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna, membantah informasi yang menyebutkan dirinya akan maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 melalui Partai Gerindra, Jawa Barat.
Partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu memang membuka penjaringan mulai 1 hingga 14 April mendatang.
"Hah? Gerindra," ujar Nanan dalam pesan pendek yang dikirimkan hari ini kepada Beritasatu.com.
Jenderal bintang tiga ini menyatakan masih belum menentukan sikap untuk maju ke dalam ranah politik praktis, apalagi menjatuhkan hati pada partai tertentu.
Nanan menjelaskan, sikapnya masih sama dengan wawancara khusus dengan Beritasatu.com, Februari lalu.
Saat itu perwira tinggi lulusan Akpol 1978 yang akan pensiun pada Juli 2013 itu, menyatakan, sebagai pribadi, tidak pernah terobsesi untuk menjadi gubernur dan jabatan-jabatan politis lainnya, karena merasa bukanlah seorang politikus.
Tapi jenderal kelahiran Purwakarta, Jawa Barat, pada 30 Juli 1955, tersebut bersedia dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) dengan sejumlah syarat.
"Saya ini bukan politikus. Saya juga masih berdinas sekarang. Saya sendiri malah bingung kok nama saya diangkat-angkat," kata Nanan, saat itu.
Ada Preseden
Anggota Komisi III DPR, Trimedya Pandjaitan, dalam rapat kerja dengan Polri di Senayan, awal februari lalu, menyebut terdapat info Nanan berminat menjadi Gubernur Jabar.
Peluang Nanan untuk menjadi calon gubernur memang bukan tidak mungkin.
Ada preseden jika dua Komjen Polri telah lebih dulu bertarung sebagai gubernur di masa lalu, yakni bekas Wakapolri, Komjen (pur) Adang Daradjatun, yang maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta namun gagal; serta bekas Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional, Komjen (pur) Made Mangku Pastika, yang terpilih sebagai Gubernur Bali.
"Sekali lagi, apa tidak ada yang lebih baik dari saya? Itu pikiran saya. Itu juga 2013, (kalau saya maju) lalu kapan persiapan saya? Kalaupun saya mau, saya kan harus mengundurkan diri. Jadi gubernur itu kan sama dengan sekarang (jadi polisi), yakni pelayan masyarakat. Jadi silahkan saja siapapun yang mampu," kata Nanan.
Saat ditanya, bagaimana jika peta politik berubah dan Nanan didukung oleh rakyat Jabar, Nanan menjawab kalau ada yang membutuhkan dirinya, perlu dibuktikan dulu rakyat Jabar yang mana.