Survei: Calon Independen Berpeluang Besar Menang Pilkada
Sebuah survei yang digelar PedomanNews mengindikasikan bahwa sebanyak 46 persen warga Jakarta akan memilih calon independen sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017, apabila pemilihan dilaksanakan saat ini.
Survei yang dilaksanakan sebelum 19 Maret 2012 lalu, menunjukkan pula bahwa salah satu dari calon independen akan mampu bertarung hingga putaran kedua pemilukada DKI Jakarta Juli mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Burhanuddin Muhtadi, peneliti Lingkar Survei Indonesia (LSI) menilai bahwa hasil tersebut masuk akal untuk kondisi saat ini.
Kecenderungan untuk memilih calon independen, tambahnya, dipengaruhi opini publik yang terpengaruh kondisi eksternal.
"Kita tidak boleh melupakan bahwa sebanyak 19,6 persen penduduk DKI Jakarta berpendidikan minimal S1, di mana ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap antipartai," jelas Burhanuddin yang ditemui dalam diskusi publik yang digelar di Kebayoran, Kamis (5/4).
Adanya presentase yang demikian, Burhanuddin mengingatkan bahwa kondisi ini harus dimanfaatkan para calon independen untuk semakin menunjukkan kredibilitasnya di depan publik.
"Ini kalau tidak diikuti oleh calon yang kredibel maka potensi tersebut tidak bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, popularitas calon independen adalah hal mutlak dan penting dimiliki oleh setiap pasangan, agar tidak mudah mengubah opini publik kembali.
"Menyapa calon pemilih bukan hanya menjelang hari pemilihan saja," tegasnya.
Burhanuddin menegaskan, konsep tersebut adalah penting karena berpengaruh kepada perubahan nasib ibukota ke arah yang lebih baik.
"Kegagalan proses demokrasi di ibukota menjadi penentu kegagalan proses demokrasi di tingkat nasional," tambahnya.