SBY Hati-hati dalam Perseptif Politik, Bukan Peragu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan juga ketua koalisi sekertariat gabungan (Setgab) bukanlah peragu, tapi hati-hati dalam mengambil langkah-langkah politik.
"Yang pasti SBY tidak takut dan tidak ragu tapi hati-hati dalam perseptif politik," kata Sekretaris Divisi Komunikasi DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, hari ini.
Saat ini SBY disebutnya sedang melakukan kajian mengenai PKS dalam koalisi dan keberadaan tiga menteri partai itu dalam kabinet.
Partai Demokrat, kata Hinca, tak pernah memberikan masukan soal tiga menteri partai karena itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Perlu juga ada kesabaran politik agar matang disampaikan," ujar Hinca.
Konfigurasi Politik
Hal tersebut disampaikan Hinca menanggapi komentar Ari Dwipayanana, pengamat politik yang menilai presiden cenderung lambat mengambil keputusan soal PKS dalam koalisi, juga kepastian mengenai tiga menterinya.
"Presiden harus yakin punya wewenang cukup besar dan jangan takut pada konfigurasi politik," kata Ari dalam kesempatan yang sama.
Ari menambahkan, ada tiga kemungkinan yang bisa dilakukan presiden soal keberadaan tiga menteri itu.
Opsi pertama, tiga menteri PKS dikeluarkan semuanya dari kabinet dengan risiko konsekuensi politik ditanggung oleh presiden.
Kedua, pilihan moderat yaitu pengurangan jatah menteri PKS.
Ketiga, dengan alasan butuh penyeimbang, presiden bisa memberi pelajaran, dengan cara tiga menteri dari PKS sama sekali tidak dikurangi jatahnya. Tapi dalam pengambilan keputusan di Setgab, PKS tidak diakui lagi.