SBY Takkan Berani Tendang PKS
Pengamat politik Tjipta Lesmana mengatakan yakin sebagai Ketua Koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab) dan juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan berani menendang PKS karena disebut mengkhianati kontrak koalisi.
SBY, kata Tjipta, juga tidak akan berani untuk menendang tiga menteri dari PKS dari kabinetnya; yang berani dilakukan oleh SBY hanyalah memberi hukuman kepada PKS.
Hukuman itu pun tidak akan berat dan membuat PKS menjadi marah.
Menurut Tjipta, akan terlalu berisiko bagi SBY untuk menendang PKS dari koalisi.
Sebagai partai, PKS adalah partai yang besar dan dari segi masa sangat kompak.
“Dari Sabang sampai Merauke, masa PKS itu radikal. Kalau dia mau ngeblok dengan partai oposisi di parlemen ini gawat bagi PD sendiri. Inilah pertimbangan SBY terhadap PKS,” kata Tjipta, di Gedung Mahkamah Konstitusi, hari ini.
Tjipta mengatakan isu mengenai dikeluarkannya PKS dari koalisi sebagaimana disampaikan oleh beberapa kader Demokrat sesaat usai pertemuan partai anggota koalisi di Cikeas Selasa (3/4) malam yang lalu, hanyalah sikap dan keinginan dari anak buah SBY saja.
“SBY dalam komunikasi politik paling santun. Dia tidak akan pernah mau menggebrak meja dan selalu menyembunyikan kemarahannya. Yang marah-marah kemarin itu hanya anak buahnya SBY saja, sebab komunikasi politik SBY selama ini memang selalu ngambang,” kata Tjipta.
Meskipun menjadi salah satu partai peserta koalisi, PKS selama ini sering mengambil sikap sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan SBY- Boediono.
Puncak pertentangan keputusan yang mereka ambil terjadi saat Pemerintahan SBY- Boediono ingin menaikkan harga BBM per 1 April ini, dan PKS menolak rencana kenaikan harga BBM.