Serangan Tomcat Capai Wilayah Semarang
Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang telah menemukan adanya serangan hewan tomcat di sejumlah kelurahan, namun jumlah korban sengatan serangga itu tidak banyak.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat yang menjadi korban sengatan tomcat. Namun, tida perlu kahwatir karena serangga ini tidak mematikan," kata Widoyono, Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Semarang.
Laporan serangan tomcat, katanya, dua orang di Kelurahan Pudakpayung. Selain itu, di Kelurahan Gayamsari dan Sampangan masing-masing satu orang, serta Kelurahan Bulu Lor, Semarang.
Selain itu, di Kelurahan Bulu Lor sudah ada laporan dari warga setempat tentang serangan serangga itu, namun hingga saat ini belum ada laporan tentang korban.
Ia mengatakan, serangga yang memiliki nama ilmiah Paederus Fuscipes itu memang memiliki sengat yang bisa membuat kulit serasa terbakar dan melepuh, namun warga tidak perlu panik menghadapi serangga tersebut.
"Serangga ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun masyarakat saja yang tidak menyadarinya. Pemberitaan tentang serangan serangga yang namanya unik ini kemudian menjadikan serangga ini terkenal," katanya.
Widoyono mengimbau masyarakat untuk rutin membersihkan rumah, terutama lokasi yang dimungkinkan terdapat hewan-hewan seperti itu, kemudian pasang kain kasa di ventilasi untuk mencegah tomcat masuk.
"Jika sudah terjadi kontak dengan tomcat, misalnya menempel namun belum tersengat jangan dipukul karena sengatnya akan melukai kulit. Sebaiknya cukup disentil atau ditiup agar tomcat segera menyingkir," katanya.