Survei: Pengangguran Masalah Utama Jakarta
Ternyata kemacetan dan banjir bukanlah masalah utama warga Jakarta. Survei Pride Indonesia menyebutkan bahwa masalah kronis Ibu Kota adalah pengangguran. Bahkan, sebanyak 18,5 persen warga DKI menginginkan pemerintah dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Untuk diketahui survei Pride Indonesia melibatkan 400 responden dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Hasilnya, sebanyak 18,5 persen responden memilih pengangguran sebagai masalah mendesak yang harus ditangani segera. Disusul banjir sebanyak 17,8 persen dan kemacetan 12,8 persen.
"Pada dasarnya angka ini menunjukkan bahwa populasi Jakarta tidak hanya terdiri dari warga kelas menengah yang memang mendominasi jumlah penduduk di Jakarta," kata Agus Herta Sumarto, salah satu peniliti Pride Indonesia, Rabu (18/4).
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, selama ini banjir dan kemacetan menjadi masalah yang umumnya dirasakan oleh masyarakat kelas menengah.
"Sedangkan, bagi warga kelas menengah ke bawah, permasalahan macet dan banjir bukanlah prioritas utama, atau bisa jadi hal yang sudah mulai dinikmati sebagai bagian dari keseharian mereka," tambahnya.
Sementara itu, survei yang dilakukan secara serentak sejak Februari hingga Maret lalu itu, juga menunjukkan bahwa hanya sebanyak 37,5 persen dari responden mengaku puas dengan kinerja Pemerintah Provinsi DKI. Sementara, sebanyak 2,5 persen lainnya mengaku sangat puas.
"Yang menyatakan lumayan sebanyak 35,8 persen, tidak puas sebanyak 23,3 persen dan sangat tidak puas sebanyak 1 persen, atau secara total adalah 60 persen," tambah Agus.
Dari survei tersebut, terang Agus, responden memilih pendidikan sebagai program pemerintah yang paling memuaskan, dengan angka sebanyak 18,3 persen.
"Di sisi lain, program Pemda DKI yang sangat tidak memuaskan menurut para responden adalah agama, pelayanan perizinan, dan penataan kota," tutupnya.