Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Yulia, Polwan cantik yang sering digoda demonstran

Yulia, Polwan cantik yang sering digoda demonstran
Bripda Yulia (kanan) bersama rekannya merdeka.com/Eko Prasetyo

"Enggak takut karena kita saling membantu."
Bripda Yulia
Beberapa puluhan Polwan tampak sigab dalam mengamankan demo yang terjadi di depan istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dari puluhan polwan tersebut salah satunya memiliki wajah yang teduh.

Meski mengenakan seragam polisi yang identik dengan garang, Bripda Yulia (19) tetap terlihat teduh dan tenang. Sesekali, Yulia pun melemparkan senyum kepada para guru yang melakukan demo di depan istana Merdeka.

Yulia pun mengaku tidak pernah takut dalam menghadapi para demonstran. "Enggak takut karena kita saling membantu," ujar polwan cantik ini yang berdinas sejak 2009 kepada merdeka.com, Kamis (29/3).

Yulia menambahkan, dirinya sering menjaga demo termasuk demo ricuh yang terjadi pada (27/3) di Gambir, Jakarta Pusat. "Saat ricuh saya ditarik mundur untuk melindungi pendemo yang perempuan," tambahnya.

Mengenai pengalaman unik saat demo, dirinya mengaku pernah digoda oleh pendemo pria. "Pernah digodain cuma saya biasa aja cukup senyum, kan kalau sama polwan suasana bisa tetap adem," terangnya.

Dirinya sempat tersipu malu ketika ditanya masalah pacar. "Iya pacar saya ada dan dia juga satu seragam (Polisi)," tutupnya sembari senyum.



Editor: M. Amin
Sumber : 

Jokowi: Saya suka musik metal

Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #13

Jokowi: Saya suka musik metal
Jokowi Pelantikan. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
"Saya enggak bisa nyanyi, tapi saya suka musik metal, seperti Led Zeppelin."

Jokowi

Gubernur DKI Joko Widodo dikenal menyukai musik. Namun, aliran musik yang disukai Jokowi bukan musik yang umumnya digemari para pejabat. Sebab, Jokowi menyukai musik metal.

"Saya enggak bisa nyanyi, tapi saya suka musik metal, seperti Led Zeppelin," kata Jokowi saat ditanya aliran musik yang disukainya oleh wartawan di Monas, Jakarta, Minggu (28/10).

Jokowi memang dikenal menyukai musik rock. Musik itu disukainya sejak ia masih ABG. Bahkan, salah satu yang dibawanya ke Jakarta saat ia terpilih menjadi gubernur DKI adalah kaset rock kesayangannya.

"Saya cuma bawa baju dan kaset rock," kata Jokowi di Balai Kota Solo, Kamis (27/9) lalu.

Jokowi mengungkapkan mengapa dia membawa kaset kesayangannya itu. Sebab, di Jakarta semua sudah ada. Jadi yang dibawa hanya kaset koleksinya.

"Ada 30 album kaset rock," ujar Jokowi.




Editor: M. Amin
Sumber : 

Asa sang penyewa sepeda ontel kepada Jokowi-Ahok

Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #13

Asa sang penyewa sepeda ontel kepada Jokowi-Ahok
Suparno. ©2012 Merdeka.com
"Semoga juga rakyat rakyat wong cilik kaya saya kesejahteraannya bisa ditingkatin."

 - Suparno

Di bawah kepemimpinan Jokowi-Ahok, banyak harapan menggantung dari warga Jakarta. Kinerja Jokowi-Ahok diharapkan mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik tentunya. 

Salah satu harapan itu datang dari salah satu penyewa sepeda ontel di Kota Tua. Suparno, adalah seorang lelaki paruh baya yang sudah 10 tahun menjadi penyewa sepeda ontel di taman museum Fatahillah, Jakarta Pusat. Biasanya sepeda ontel miliknya disewakan sebesar Rp 20 ribu per jamnya.

"Awalnya Rp 25 ribu, tapi itu ngga dibatesin. Terus jadi Rp 10 ribu sejam, lalu karena sekarang udah rame makanya jadi Rp 20 ribu per jamnya," ucap Suparno saat berbincang dengan merdeka.com di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat, Minggu (28/10).

Penghasilan pria asal Kebumen itu tidak lebih dari Rp 50 ribu perhari, itu pun kalau kawasan tempatnya mencari nafkah sedang ramai pengunjung. Sering pula dirinya sama sekali tidak mendapatkan se sen pun untuk dibawa pulang.

"Paling gede ya Rp 50 ribu. Kalau dulu pas belum serame ini mah sering ngga dapet duit," tuturnya terbata-bata, maklum usia Pak Parno sudah terbilang renta.

Dirinya sangat amat bersyukur karena kini kawasan Kota Tua sudah ramai dikunjungi. Berbeda halnya ketika bapak enam anak ini pertama kali menginjakkan kaki di Kota Tua.

"Saya kan dari tahun 2002 nyari duit di sini, kalau sekarang alhamdulillah sudah rame, kalau dulu sepi banget, paling penghasilan saya dari tukang foto tukang foto yang hobi moto di sini. Kalau ngga ada tukang foto ya saya ngga dapet duit," tutur Suparno sambil tersenyum malu.

10 Unit sepeda ontel miliknya yang dia bawa dari Kebumen diberi cat dengan warna yang berbeda pada masing-masing sepeda supaya tidak tertukar.

"Namanya usaha ya harus modal dulu. Saya kasih cat beda-beda. Satu kaleng catnya Rp 20 ribu, mungkin kalo menurut saya itu udah mahal banget. Tapi ini memang udah jadi tanggung jawab saya sebagai kepala rumah tangga," ujar Suparno sambil menerawang.

Untuk menambah kesan bahwa pengunjung seolah-olah berada pada masa yang lampau, maka tidak lupa Suparno menambahkan topi bundar khas none belanda untuk para pengunjung yang menyewa sepeda ontel miliknya.

"Kalo topi saya beli di Asemka, Rp 15 ribu satu," ucapnya lagi.

Sementara itu, sejak 2002 hingga kini 2012, diakui Suparno dirinya sudah kehilangan 8 unit sepeda ontel miliknya lantaran dibawa kabur oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab.

"Macem macem yang bawa kabur. Ada yang laki dewasa, anak anak muda. Itu jamannya dulu yang kalo nyewa ngga ditentuin. Ditunggu tunggu ampe malem tau-tau sepeda saya ngga balik-balik," kata Suparno dengan nada bicara yang terbata-bata.

Kawasan Kota Tua saat ini dinilai Suparno sudah cukup berubah. Selain sudah ramai pengunjung, bangunan-bangunan dan juga lantai di taman sudah direnovasi.

"Ini lantainya sudah bagus. Kalo dulu batu bata yang kecil-kecil gitu," imbuhnya sambil menunjuk ke bawah.

Terkait dengan terpilihnya Gubernur DKI Jakarta yang baru, Suparno menaruh harapan yang besar agar terjadinya perubahan. Walaupun diakuinya, dirinya tidak mempunyai KTP DKI dan tidak ikut mencoblos saat Pemilukada kemarin, namun pria yang mengontrak rumah di daerah Kapuk, Jakarta Utara ini menginginkan jika tempatnya mencari nafkah tidak dipindahkan.

"Saya kan sudah tua, hanya bekerja seperti ini (penyewa sepeda ontel) yang bisa saya jalanin, semoga saja pekerjaan saya ini tidak digusur oleh pak Gubernur," tandas Suparno.

"Semoga juga rakyat rakyat wong cilik kaya saya kesejahteraannya bisa ditingkatin," tutup Suparno.




Editor: M. Amin
Sumber : 

Warga Jakarta minta Jokowi hapus pungli saat urus KTP

Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #13

Warga Jakarta minta Jokowi hapus pungli saat urus KTP
jokowi dan istri kunjungi rusun tanah tinggi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
"Saya ngarep dengan Pak Jokowi ini Jakarta jadi lebih baik. Gak ada yang nagih-nagih uang sama kita pas urus KTP, Akte Kelahiran, atau berkas-berkas gitulah." 

- Abu

Jutaan warga Jakarta antusias menyambut kepemimpinan Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta. Tak hanya kalangan kelas bawah, tokoh daerah, pengusaha dan pejabat negara berharap pria yang akrab disapa Jokowi itu benar-benar membawa perubahan untuk Jakarta yang lebih baik.

Banyak PR yang harus dikerjakan Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Salah satu poin penting yang tak boleh dia lupakan yakni pembenahan proses kependudukan.

Selama ini, warga mengeluh betapa ribetnya saat membuat KTP, Akte Kelahiran, ataupun Kartu Keluarga. Belum lagi, pungutan liar yang dilakukan petugas berpakaian dinas.

Kalau sudah begini, tentunya warga yang berasal dari kalangan ekonomi lemah merasa kesulitan. Alhasil mereka memilih tidak punya KTP atau tidak memperpanjang KTP dari pada dipusingkan dengan urusan tetek bengek dan tagihan biaya-biaya siluman lainnya.

Padahal, aturannya sudah jelas. Bahwa warga tak dipungut biaya apapun saat mengurus segala proses administrasi kependudukan. Tapi pada kenyataannya, petugas tetap melakukan pungutan liar dengan dalih agar proses pengajuan kartu identitas yang mereka ajukan bisa cepat selesai.

Parahnya lagi, mereka tak memandang korbannya. Tak hanya dari kalangan mampu, warga miskin pun tetap diberatkan dengan pungli.

Abu (35), seorang pedagang lontong sayur di kawasan Tebet juga menyambut gembira dengan kepemimpinan Jokowi. Dia berharap Jakarta di bawah kendali Jokowi, semakin baik.

Warga kecil semakin sejahtera. Dan tak ada pungutan liar saat mereka mengurus berkas surat menyurat di kelurahan atau kecamatan.

"Saya ngarep dengan Pak Jokowi ini Jakarta jadi lebih baik. Gak ada yang nagih-nagih uang sama kita pas urus KTP, Akte Kelahiran, atau berkas-berkas gitulah," cerita Abu kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Abu mengaku, setelah dipungut biaya janji proses pengurusan lebih cepat nyatanya tidak berlaku. "Ya tetap saja karena kita rakyat kecil dipersulit," keluh pria yang mengaku sering diajak main dalam FTV itu.

Dia juga mendukung aksi sidak yang dilakukan Jokowi di kelurahan dan kecamatan seperti beberapa waktu lalu. "Iya bagus itu. Jadi sekarang petugas-petugas di kecamatan dan kelurahan gak bisa main-main lagi," katanya.

Abu mengaku sering mendapatkan loket kelurahan yang masih tutup saat jam kerja sudah berlaku. "Jadi biar pada takut semua tu," pungkasnya.

Hal yang sama juga dikatakan Odi, petugas kebersihan di kawasan Tebet.

"Biarin aja disidak-sidak kaya gitu. Biar pada cepet buka loketnya, dan gak ada lagi yang malas-malasan. Tapi memang bener ya jadi pada takut," ucap Odi yang sudah 3 tahun menjadi petugas kebersihan.




Editor: M. Amin
Sumber : 

Kerja keras pagi gaya Jokowi


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #12

Kerja keras pagi gaya Jokowi
Jokowi Ciliwung. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
Sejak dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo punya seabrek agenda kunjungan dadakan. Hari ini pun dia dijadwalkan akan berkunjung ke Marunda, Jakarta Utara dan Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Sebenarnya, tidak ada yang beda dengan sistem kerja Jokowi saat ini dengan gubernur-gubernur terdahulu. Dia tiba di Balai Kota sekitar pukul 07.30 WIB.

Saking sibuknya, Jokowi mengaku tak sempat sarapan di rumah. Karena apa, dia tak ingin kalah cepat dengan anak buahnya.

"Ini nanti sarapan di mobil saja," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/10).

Jokowi tak ingin menu yang berat-berat untuk sarapan. Dia memilih makanan ringan tapi tetap mengenyangkan.

"Makan roti sama buah," ujarnya sambil tertawa.

"Pak gak takut dibilang lebay kunjungan sana sini terus?" tanya wartawan

"Ya gimana kan saya harus lihat masalah di lapangan," kata Jokowi.

Hari ini Jokowi juga mengadakan kunjungan ke Marunda untuk melihat Banjir Kanal Timur Pintu Air Marunda, Jakarta Utara. Kunjungan itu dijadwalkan pukul 07.30 WIB. Awak media pun kembali bertanya soal agenda Jokowi yang selalu pagi hari.

"Ya namanya kerja pagi, setengah delapan itu nggak pagi banget. Pas, berangkat dari Balai Kota, saya sampai sini setengah 8 nggak ada orang," kata Jokowi sambil tersenyum.

Saat meninjau ke lapangan, Jokowi yang menggunakan Kijang Innova hitam B 1123 RFR selalu mengajak beberapa kepala dinas. Dia menumpang satu mobil bersama kepala dinas tersebut. Seperti kemarin saat ke Terminal Kampung Melayu, Jokowi turut mengajak Kadis Perhubungan Udar Pristono, Kadis Pertamanan dan Pemakaman Catharina Suryowati dan Kepala Dinas Kebersihan Eko Baruna. Jokowi duduk di depan, sebelah sopir dan para kepala dinas duduk di kursi tengah.





Editor: M. Amin
Sumber : 

Jokowi tidak merasa jadi pejabat


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #12

Sumbang saran tukang ojek dan pemotor untuk Jokowi
Jokowi. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko
"Lha wong saya ini biasa-biasa saja, ya orang biasa-biasa saja."
[Jokowi]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku heran ketika semua media gemar meliput kegiatannya di mana pun berada. Setiap apa kegiatan tinjauan ke tempat-tempat yang akan menjadi program perbaikan selalu diliput.
"Saya heran, kenapa bisa begitu," ujar Jokowi semalam saat berbincang santai di Sate Senayan, Jakarta Utara, Jumat (26/10).
Ketika dijelaskan bahwa nama Jokowi fenomenal dan apapun yang berkaitan dengan Jokowi selalu laku di pasaran. Mantan wali Kota Solo ini pun tidak merasa menjadi pejabat.
"Lha wong saya ini biasa-biasa saja, ya orang biasa-biasa saja," kata dia dengan logat medoknya.
Suami Iriana ini pun mengaku selalu membuka semua berita tentang dirinya di media online melalui galaxy tab miliknya. Namun, berita-berita yang menyangkut dirinya selalu dimuat di media.
Istrinya Iriana pun mengaku juga kaget kenapa suaminya begitu digandrungi dan dikejar-kejar semua media. "Iya ya di tv-tv itu banyak banget," ujar Iriana semalam.

Editor: M. Amin
Sumber : 

Kapolda dan gubernur baru Jakarta, kompakkah?

Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #12

Kapolda dan gubernur baru Jakarta, kompakkah?
Jokowi di Polda. ©2012 Merdeka.com
Kapolda baru dapat bersinergi dengan gubernur dalam mengelola Jakarta. Terlebih dalam melakukan pembinaan pada masyarakat terutama di bidang keamanan.

[Yayat Supriyatna]

Tongkat komando institusi Polda Metro Jaya kini telah beralih. Irjen Putut Eko Bayuseno terpilih menggantikan Irjen Untung S Rajab yang sebentar lagi memasuki masa purna tugas. Jabatan Kapolda Metro Jaya merupakan jabatan yang membutuhkan keahlian khusus. Sebab, Jakarta memiliki intensitas keamanan yang jauh lebih tinggi dibanding daerah lain.

"Karena Jakarta punya kekhususan, maka orang yang terkait dengan pengamanan Jakarta harus punya kecakapan dalam penanganan keamanan secara khusus. Dia harus paham secara detail seluk beluk Jakarta," ujar Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna kepada merdeka.com, Jumat (26/10).

Yayat menuturkan, terpilihnya Irjen Putut sebagai Kapolda diharapkan dapat membawa perubahan dalam gaya kepolisian dalam menjaga keamanan. "Gaya kepolisian harus lebih humanis," kata dia.

Sementara itu, Yayat juga meminta Kapolda baru dapat bersinergi dengan gubernur dalam mengelola Jakarta. Terlebih dalam melakukan pembinaan pada masyarakat terutama di bidang keamanan.

"Perlu ada kerjasama, agar kerawanan di Jakarta bisa dikurangi," ucap Yayat.

Selanjutnya Yayat berharap, mekanisme pengamanan yang selama ini dijalankan dapat berubah dengan adanya sinergisitas antara Kapolda Metro Jaya dengan gubernur DKI. 

"Masalah kerawanan Jakarta bisa dikurangi dengan membuka ruang-ruang dialog. Artinya, masalah Jakarta tidak harus selalu diselesaikan dengan kekerasan. Bisa dilakukan dengan membuat semacam paguyuban di tingkat masyarakat," tutur Yayat.

Terkait dengan latar belakang Irjen Putut yang pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Yayat mengatakan, jabatan Kapolda yang kini dipegang bisa menjadi sebuah ujian. "Saya pikir, ini adalah ujian bagi Kapolda baru, apakah dia bisa mengabdi pada banyak orang setelah sebelumnya pernah menjadi ajudan presiden. Di sini dia harus buktikan bahwa dia bisa," terangnya.





Editor: M. Amin
Sumber : 

Jokowi: Saya tak mau cuma duduk di kantor dan tanda tangan


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #11
Jokowi: Saya tak mau cuma duduk di kantor dan tanda tangan
Jelang Pelantikan Jokowi. ©2012 Merdeka.com
"Lho dari dulu kerja saya memang seperti ini, malah suka masuk gang-gang kecil." 
[Jokowi]
Hobi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang blusukan ke kampung-kampung kawasan kumuh dan banjir bukan lah hal baru. Pasalnya, sewaktu menjabat sebagai walikota Solo Jawa Tengah kerap melakukan hal yang sama.
"Lho dari dulu kerja saya memang seperti ini, malah suka masuk gang-gang kecil," ujar Jokowi saat bersantap malam di sate senayan Jakarta Utara, Jumat (26/10) malam.
Mantan Wali Kota Solo ini pun mengatakan sebelum menjabat sebagai eksekutif, atau masih kerja sebagai pengusaha mebel. Jokowi selalu melakukan pekerjaan secara detail, yakni mengecek proses pembuatan mebel hingga pengepakan untuk dikirimkan.
"Kan waktu di mebel kayu dulu sampai jam 12 malam saya cek satu-satu dari proses awal hingga finishing," jelas dia.
Dia mengaku tidak suka duduk di dalam ruangan hanya menunggu laporan. Tetapi akan lebih efektif jika mengetahui langsung kondisi sebenarnya di lapangan.
"Saya enggak suka duduk di dalam terus nunggu laporan dan tanda tangan, kalau di lapangan kan akan lebih kebuka dan tahu bagaimana," jelas dia.
Jokowi pun mengatakan jika terjun langsung ke lapangan akan memperoleh banyak informasi ke warga, dibanding dirinya berada di kantor.
"Kalau di lapangan kan akan dapat banyak berita, kalau di dalam paling sedikit," kata dia.

Editor: M. Amin
Sumber : 

Sumbang saran tukang ojek dan pemotor untuk Jokowi


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #12
Sumbang saran tukang ojek dan pemotor untuk Jokowi
Jokowi. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko
Gue berharap banget Jokowi bisa benahin permasalahan itu." 
[Egi]
Jakarta adalah kota besar. Tempat banyak orang mengadu nasib. Dari direktur sampai pemulung semua giat mengais rezeki, asalkan halal. Ada ungkapan, hidup di Jakarta jangan gengsi, bisa makan hati.
Namun, ungkapan itu betul-betul dijalankan Suwarno, usia 43 tahun. Dia adalah tukang ojek di sekitar wilayah bisnis Kuningan, Jakarta Selatan. Dia biasa mangkal di depan Gedung Jasa Raharja, persis di samping kiri kantor Komisi Pemberantasan Korupsi.
Saat ditemui merdeka.com Kamis (25/10). Ternyata tempat tinggal pak Warno, begitu Suwarno biasa disapa, cukup jauh, yakni di daerah Ciracas, Jakarta Timur.
"Saya dari tahun 2000 sudah ngojek. Gara-gara di PHK (pemutusan hubungan kerja). Perusahaan tempat saya kerja bangkrut. Dulu saya sopir," kata Warno.
Sebagai pengojek, tentu dia paham seluk beluk lalu lintas Jakarta. "Jalanan di Jakarta macetnya sudah luar biasa. Apalagi di Kuningan sini. Tahu sendiri kan namanya pusat bisnis. Macet itu buang waktu dan bikin boros bensin mas. Maklum rumah saya kan jauh," keluh Warno.
Dengan penghasilan yang tidak menentu saban harinya, Warno harus putar otak menyiasati kemacetan. Tentu menghindari borosnya konsumsi bahan bakar sepeda motornya. Tapi kalau sudah terjebak kemacetan, dia cuma bisa pasrah.
"Saya harap sih pak Jokowi bisa buktiin janjinya lah. Bikin Jakarta bebas macet. Biar semuanya lancar," ujar Warno sembari tersenyum.
Lain lagi dengan harapan Egi. Pemuda berumur 27 tahun itu adalah anggota salah klub motor di Jakarta. Sebagai penggemar roda dua, dia mengeluhkan kondisi jalanan di Jakarta yang buruk, khususnya daerah pinggiran.
"Banyak yang hancur bro aspalnya. Mana jalannya bergelombang. Udah sempit, macet lagi. Apalagi kalau dekat daerah pasar seperti di Kramat Jati. Jalanan habis sama pedagang," kata Egi kepada merdeka.com Kamis malam di Taman Ayodya, Barito, Jakarta Selatan.
Egi mempersoalkan buruknya kondisi jalan raya Jakarta. "Gue pernah beberapa kali lihat bikers lain kecelakaan gara-gara jalanan berlubang besar dan kurang penerangan. Bahkan, gue sendiri pernah hampir celaka. Gue berharap banget Jokowi bisa benahin permasalahan itu," lanjut Egi. Menurut dia, saat ini adalah waktunya Jokowi membuktikan janjinya yang diumbar pada kampanye beberapa waktu lalu.
"Gue harap ada penambahan ruang-ruang publik. Kan enak tuh buat kita sebagai anak klub punya variasi tempat berkumpul. Lalu, pedagang kakilima diatur penempatannya, jangan asal gusur. Biar jalanan lancar dan nggak merugikan banyak orang. Gue sekarang nagih janjinya Jokowi," tutup Egi.

Editor: M. Amin
Sumber : 

Jokowi tak mau kulit Ahok tambah putih


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #11
Jokowi tak mau kulit Ahok tambah putih
ahok. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko
"Ya enggak, nanti kalau saya di lapangan terus enak Ahok dong jadi tambah putih." 
[Jokowi]
Selama ini peran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu bertindak sebagai pengecek di lapangan. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berada di dalam ruangan untuk menerima tamu dari jajaran birokrasi.
Jokowi yang ditanya apakah memang sengaja melakukan pembagian tugas seperti ini. Kontan saja, mantan wali kota Solo Jawa Tengah ini membantahnya, bahkan menjawab dengan celotehan lucu.
"Ya enggak, nanti kalau saya di lapangan terus enak Ahok dong jadi tambah putih," ujar Jokowi saat bersantap tengah malam di Sate Senayan, Sunter, Jakarta, Jumat (26/10) malam.
Menurut dia, nantinya pun Ahok akan bertugas juga di lapangan, sedangkan dirinya yang akan berada di kantor.
"Ya nanti tukeran, kalau saya terus di lapangan nanti saya tambah hitam dan Ahok tambah putih," katanya sembari tertawa.
Jokowi yang semalam keliling Jakarta didampingi istrinya Iriana ini juga mengatakan jika kulitnya semakin menghitam. Sebab, sewaktu menjabat sebagai walikota Solo, dia juga sering belusukan.
"Ini kulit saya kok tambah hitam, dulu di Solo juga belusukan gini tapi kok sepertinya lebih hitam di Jakarta ya," terang dia.
Sementara itu, Iriana pun tidak mau ketinggalan. Dia mengatakan jika Jokowi aslinya berkulit putih bahkan lebih putih dari dirinya.
"Bapak aslinya kulitnya putih lho, malah lebih putih bapak daripada saya," kata Iriana sambil membandingkan kulit di tangannya dan tangan Jokowi.
Seperti diketahui, Iriana hari kemarin mendampingi Jokowi meninjau kawasan Rusunawi Tanah Tinggi Jakarta Pusat, mengecek taman di Semanggi Jakarta Selatan dan Daan Mogot Jakarta Barat, kemudian meninjau Rusunawa Marunda di Jakarta Utara.
Namun, Iriana lebih memilih berada di dalam mobil saat Jokowi terjun ke lokasi. Dia pun mengatakan tidak lelah mengikuti Jokowi kemana pun pergi.
"Ya enggak lah, lha di rumah enggak ada siapa-siapa," kata Iriana semalam.
Jokowi pun pulang melakukan peninjauan sekitar 23.30 WIB. Dia sengaja memilih melakukan peninjauan malam karena lebih tenang dalam bekerja, tidak dikerumunin warga.
"Tahu sendiri kalau siang kan banyak orang, malah enggak bisa kerja, enakan malam begini lebih fokus," kata dia.

Editor: M. Amin
Sumber : 

6 Kisah unik dan lucu dari blusukan ala Bang Jokowi


Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #11

6 Kisah unik dan lucu dari blusukan ala Bang Jokowi
Game jokowi kumis. ©2012 Merdeka.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi langsung menggebrak. Hari-hari awal sebagai DKI 1 digunakannya keliling Jakarta. Pagi, siang, dan malam, Jokowi tak henti menyambangi berbagai tempat. Dari sungai, rumah susun, taman hingga pintu air. 

Jokowi bergerak tanpa lelah. Kadang dia menggunakan Toyota Innova, Jumat (26/10) malam dia menggunakan Land Cruiser. Tanpa protokoler, tanpa voorijders. Tidak ada sekat antara Jokowi dan warganya. Dia bebas bergerak, warga juga bebas mengelilingi dan mengelu-elukannya.

Di saat Jokowi keliling, ada beberapa penggal kisah lucu dan unik. Berikut di antaranya:



1. Istri ikut karena di rumah sendirian

Iryana Widodo, istri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ikut keliling Jakarta. Setelah seharian ikut keliling, Jumat malam ini Iryana kembali ikut Jokowi.

Iryana mengaku tidak merasa capek. Dia ikut suaminya karena di rumah dinasnya yang terletak di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, sepi.

"Lah wong di rumah tidak ada siapa-siapa. Mau gimana lagi?" kata Iryana kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/10).

Pantauan merdeka.com, Iryana terlihat anggun saat mendampingi Jokowi. Dengan memakai pakaian khas Solo, dia selalu melempar senyum kepada para pewarta yang mengikuti.

Rencananya, Jokowi bersama Iryana pergi untuk foto-foto di taman sekitaran jembatan Semanggi. Namun karena banyaknya pewarta yang mengikuti, Jokowi memutuskan untuk mengecek taman.

Menurut Iryana, dirinya bersama Jokowi akan berada di luar sampai larut malam. Rencananya ada beberapa daerah yang akan dikunjunginya. "Lah iya (sampai tengah malam)," katanya.

2. Istri ketinggalan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu bergerak cepat saat meninjau di lapangan. Jokowi berpindah dari satu tempat ke tempat lain hanya dalam hitungan menit. Istri Jokowi, Iryana Widodo, yang diajak meninjau rumah susun pun ketinggalan. Jokowi dan istri memang beda mobil.

"Istri saya saja tadi ketinggalan," kata Jokowi melukiskan kegesitannya saat sidak. Hal itu dikatakan dia saat keliling Jakarta, Jumat (26/10).

Usai salat Idul Adha, Jokowi mengunjungi sejumlah tempat. Dia melakukan inspeksi di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

"Habis ini ke rumah dinas dulu. Habis itu Salat Jumat, habis itu yang kemarin saya kunjungi Marunda, mungkin Bukit Duri dan mungkin ke Manggarai," kata Jokowi.

Jokowi juga mengeluhkan banyaknya masyarakat yang mengerumuninya. Agak sulit untuk bergerak atau mendesain sesuatu.

"Nanti sajalah, jam 12 malam akan saya cek lagi," tutupnya.

3. 'Dipalak' anak-anak, bagikan pir dan apel

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi perumahan dan Rumah Susun Tanah Tinggi di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Namun, kedatangan Jokowi tidak berjalan mulus karena mobilnya dihadang oleh anak-anak kecil.

Pantauan merdeka.com, Jumat (26/10), sekitar belasan anak kecil berkerumun di sisi mobil Innova. Akibatnya, Jokowi kesulitan untuk membuka pintu mobilnya. Akhirnya, Jokowi membagikan buah pir dan apel kepada anak-anak tersebut.

Kedatangan Jokowi untuk meninjau hasil permintaan warga untuk memperbaiki pompa air, lapangan dan cat ulang rumah susun tersebut.

Kemudian Jokowi bertemu dengan Kusnan, Ketua RT 014 untuk menanyakan soal perkembangan permintaan warga itu. Kusnan menyampaikan dinas perumahan sudah datang ke rusun untuk mengecek. "Catat anggaran yang diperlukan," ujar Jokowi kepada Kusnan.

4. Dicegat ibu kasih 500 ribu

Di tengah kegiatannya yang padat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih melayani warga yang datang menemuinya di Balai Kota. Seorang ibu yang mengadukan kesulitan hidupnya ditemuinya.

Peristiwa terjadi saat Jokowi akan meninggalkan Balai Kota untuk menuju Mabes TNI di Cilangkap, Kamis (25/10). Jokowi berada di mobil kijangnya saat seorang ibu mencegatnya.

Sang ibu mengaku bernama Sri Sunarwati (50), korban gusuran yang tinggal di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Dalam bahasa Jawa keduanya berbincang kurang lebih lima menit. Jokowi kemudian menyerahkan sebuah amplop berisi uang.

Kepada wartawan, Sri mengatakan dirinya mengeluhkan sedang kesusahan dan tidak punya uang. "Saya sudah pernah kirim surat 16 Oktober lalu dan diterima petugas di Balai Kota. Hari ini saya bawa surat lagi untuk diserahkan ke Pak Jokowi," tuturnya.

"Saya dikasih uang Rp 500 ribu dalam amplop ini," kata Sri sambil menunjukkan amplop dari Jokowi.

Sri mengungkapkan, dirinya datang ke Balai Kota atas inisiatif sendiri. "Saya lihat di TV pernah ada yang keluh kesah ke Jokowi terus dikasih bantuan. Makanya saya datang," pungkasnya.

Selain Sri, seorang bapak juga menghampiri Jokowi menyerahkan sebuah map berwarna merah. "Apa ini?" tanya Jokowi.

"Kami minta bus AKAP di Grogol dioperasikan kembali karena sayang ada 100 unit tidak terpakai," sahut bapak tersebut.

5. Salat bareng SBY, diminta jadi presiden

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi bintang saat turut mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta. Tak lama setelah SBY berlalu, pengetatan kemanan oleh Paspampres berkurang.

Alhasil, warga yang tadinya tidak bisa mendekat, akhirnya menghambur ke arah Jokowi dan keluarga. Jokowi saat itu masih berada di lokasi, menghadiri acara kedua yakni penyerahan hewan kurban oleh Wakil Presiden Boediono yang diwakili oleh Deputi Wakil Presiden.

Saat ditanya akan ke mana hari ini, Jokowi menjawab bakal blusukan seperti biasanya. Bedanya, hari ini dia sambil membagikan hewan kurban.

"Yah keliling Jakarta, ke kampung, kampung, nanti bagiin kambing," ujarnya saat ditemui seusai acara, Jumat (26/10).

Namun dia enggan memberitahu berapa banyak hewan kurban yang akan dibagi kepada warga.

"Ya berapanya ga perlu lah, riya dong namanya," tukasnya cepat.

Didampingi istrinya, Iriana, Jokowi meninggalkan lokasi setelah pembacaan doa tuntas. Kerumunan warga pun menghambur, hendak mengambil foto dan bersalaman.

Ketika Jokowi dan istrinya akan memasuki mobil, tiga pria berpakaian biasa, mendadak mengepalkan tangan dan berteriak mendukung Jokowi menjadi presiden.

"Jokowi presiden 2019, Jokowi for president 2019," seru mereka.

Bahkan sampai mobil berjalan pelan, jamaah berebutan ingin bersalaman dengan Jokowi yang membuka kaca pintunya.

6. Camat kejar naik ojek

Camat Cempaka Putih Asril Rizal tidak di tempat saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak ke kantornya Selasa (23/10). Namun, Asril membantah dia bolos. Menurutnya, saat itu dia sedang dalam perjalanan menghadiri undangan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menerima kedatangan Ketua PKK Iriana Jokowi yang juga istri Jokowi.

Asril menceritakan, sebenarnya dia sudah tiba di kantor sejak pukul 07.30 WIB. Karena harus menghadiri undangan pukul 09.00 WIB, Asril berangkat dari kantornya sekitar pukul 07.50 WIB dengan mobil dinas.

"Tujuannya berangkat lebih cepat biar nggak telat. Karena pasti jalanan macet," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (24/10).

Dalam perjalanan, Asril menerima telepon dari lurah Cempaka Putih Timur. Katanya, gubernur akan melakukan sidak. Saat itu posisi Asril sudah sampai Atrium Senen.

"Langsung saja saya tanpa banyak berpikir, minta sopir berhenti dan turun di tempat yang ada pangkalan ojeknya. Karena kalau naik mobil lagi pasti nggak keburu. Saya itu minta abang ojeknya cepat, yang saya pikir pokoknya cepat nyampe aja," kisah pria yang baru satu tahun menjabat sebagai camat Cempaka Putih.

Setibanya di Cempaka Putih, rupanya Jokowi sudah ada di dalam mobil dan hendak meninggalkan kantornya. Meski tak sempat berbincang, Asril mengaku masih sempat memberikan hormat pada Jokowi.

Secara pribadi, Asril mengaku tidak keberatan dengan sidak yang dilakukan Jokowi. Asril malah bangga kantornya pernah dikoreksi langsung oleh gubernur.

"Sidak seperti itu wajar, ini bakal jadi introspeksi kita, dan ini kebanggaan buat saya," ucapnya sambil tertawa.

Dia mengaku, kejadian ini menjadi kenangan tersendiri buatnya. Apalagi selama setahun menjabat di Cempaka Putih, dia belum pernah dikunjungi mantan gubernur terdahulu, Fauzi Bowo.

"Selama saya jabat, belum pernah kantor saya dikunjungi. Dengan kejadian kemarin, saya harap jadi pelajaran juga buat teman-teman. Dan saya berterima kasih buat Pak Jokowi, koreksi dan temuan dari pak gubernur akan kita tindaklanjuti," ucapnya.

Editor: M. Amin
Sumber : 

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.