Warga Jakarta minta Jokowi hapus pungli saat urus KTP
Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #13
jokowi dan istri kunjungi rusun tanah tinggi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
|
"Saya ngarep dengan Pak Jokowi ini Jakarta jadi lebih baik. Gak ada yang nagih-nagih uang sama kita pas urus KTP, Akte Kelahiran, atau berkas-berkas gitulah."
- Abu
Jutaan warga Jakarta antusias menyambut kepemimpinan Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta. Tak hanya kalangan kelas bawah, tokoh daerah, pengusaha dan pejabat negara berharap pria yang akrab disapa Jokowi itu benar-benar membawa perubahan untuk Jakarta yang lebih baik.
Banyak PR yang harus dikerjakan Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Salah satu poin penting yang tak boleh dia lupakan yakni pembenahan proses kependudukan.
Selama ini, warga mengeluh betapa ribetnya saat membuat KTP, Akte Kelahiran, ataupun Kartu Keluarga. Belum lagi, pungutan liar yang dilakukan petugas berpakaian dinas.
Kalau sudah begini, tentunya warga yang berasal dari kalangan ekonomi lemah merasa kesulitan. Alhasil mereka memilih tidak punya KTP atau tidak memperpanjang KTP dari pada dipusingkan dengan urusan tetek bengek dan tagihan biaya-biaya siluman lainnya.
Padahal, aturannya sudah jelas. Bahwa warga tak dipungut biaya apapun saat mengurus segala proses administrasi kependudukan. Tapi pada kenyataannya, petugas tetap melakukan pungutan liar dengan dalih agar proses pengajuan kartu identitas yang mereka ajukan bisa cepat selesai.
Parahnya lagi, mereka tak memandang korbannya. Tak hanya dari kalangan mampu, warga miskin pun tetap diberatkan dengan pungli.
Abu (35), seorang pedagang lontong sayur di kawasan Tebet juga menyambut gembira dengan kepemimpinan Jokowi. Dia berharap Jakarta di bawah kendali Jokowi, semakin baik.
Warga kecil semakin sejahtera. Dan tak ada pungutan liar saat mereka mengurus berkas surat menyurat di kelurahan atau kecamatan.
"Saya ngarep dengan Pak Jokowi ini Jakarta jadi lebih baik. Gak ada yang nagih-nagih uang sama kita pas urus KTP, Akte Kelahiran, atau berkas-berkas gitulah," cerita Abu kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Abu mengaku, setelah dipungut biaya janji proses pengurusan lebih cepat nyatanya tidak berlaku. "Ya tetap saja karena kita rakyat kecil dipersulit," keluh pria yang mengaku sering diajak main dalam FTV itu.
Dia juga mendukung aksi sidak yang dilakukan Jokowi di kelurahan dan kecamatan seperti beberapa waktu lalu. "Iya bagus itu. Jadi sekarang petugas-petugas di kecamatan dan kelurahan gak bisa main-main lagi," katanya.
Abu mengaku sering mendapatkan loket kelurahan yang masih tutup saat jam kerja sudah berlaku. "Jadi biar pada takut semua tu," pungkasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Odi, petugas kebersihan di kawasan Tebet.
"Biarin aja disidak-sidak kaya gitu. Biar pada cepet buka loketnya, dan gak ada lagi yang malas-malasan. Tapi memang bener ya jadi pada takut," ucap Odi yang sudah 3 tahun menjadi petugas kebersihan.
Editor: M. Amin
Sumber :