Tolak Berikan Password Facebook, Guru Ini Diskors
Berawal dari lelucon kepada sesama pekerja di sekolah, Kimberly Hester seorang guru tenaga bantuan dari Michigan, Amerika Serikat terpaksa harus berlawanan dengan tempat bekerjanya di hadapan hukum.
Akhir bulan lalu Hester mengunggah foto lelucon bersama beberapa rekan kerjanya di luar jam kantor. Foto-foto tersebut berupa pakaian yang disangkutkan di lutut dan diambil dari sudut atas. Hanya memperlihatkan celana yang tersangkut dan sepasang sepatu diambil dari sudut pandang si pemakai.
Foto tersebut tidak menampilkan bagian tubuh pribadi. Salah satu orangtua dari sekolah Frank Squire, tempat Hester bekerja melihat dan melaporkan foto tersebut ke pihak sekolah.
Sebagai respon, pihak sekolah menghubungi Hester untuk memberikan akses ke akun Facebook pribadinya itu. Kejadian ini berulangkali, tiap kali pula Hester menolak memberikan.
Hingga akhirnya pihak sekolah mengirimkan surat kepada Hester yang salah satu kalimatnya mengatakan, "Karena Anda menolak memberikan pihak sekolah akses kepada halaman Facebook Anda, kami berasumsi hal terburuk dan akan bertindak sesuai hal itu."
Hester tetap menyimpan surat itu. Tak lama, Hester mendapat pernyataan ia dipaksa untuk mengambil cuti administratif, lalu diskors.
"Saya bertahan dengan pendirian saya. Saya tidak melakukan kesalahan. Saya tidak akan memberikan akses ke Facebook saya. Saya rasa bukan hal yang wajar untuk perusahaan meminta passwordpegawainya," kata Hester, dikutip dari Huffington Post.
Hester dijadwalkan untuk menjalani proses arbitrase dengan pihak sekolah di bulan Mei mendatang.
Saat ini sudah makin marak di negara maju, perusahaan-perusahaan dan sekolah-sekolah meminta pegawai atau muridnya memberikan password ke halaman Facebook mereka. Ada pula yang langsung meminta password pegawai atau muridnya ke pihak Facebook.
Tingkat permintaan ini sudah makin meningkat ke titik mengkhawatirkan, hingga membuat Facebook melansir pernyataan resmi kepada para pengguna akunnya.
Facebook meyakinkan para penggunanya, pihaknya memiliki hak untuk menolak permintaan penyerahan password oleh para perusahaan atau sekolah terhadap pengguna pribadi.