Aturan LTV Perlambat Kredit Konsumsi
Pertumbuhan kredit konsumsi tercatat tidak terlalu agresif pada kuartal I- 2012 dibandingkan kuartal terakhir tahun 2011.
Bank Indonesia (BI) melihat tren tersebut sebagai cerminan mulainya penyesuaian yang dilakukan perbankan terhadap aturan baru.
Penyesuaian terutama dilakukan terhadap aturan rasio kredit terhadap agunan (loan to value/LTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan uang muka (down payment/DP) minimal untuk kredit kendaraan bermotor (KKB).
“Aturan LTV memang belum mulai, masih tanggal 15 Juni 2012 (dimulainya). Ya mungkin mereka (perbankan) sedang siap-siap,” kata Direktur Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Mulya Effendi Siregar saat ditemui wartawan di kompleks Gedung BI, Jakarta, hari ini.
Seperti diketahui, BI telah merilis Surat Edaran Nomor 14/10/DPNP pada 15 Maret 2012 tentang LTV untuk KPR maksimal 70 persen. Sebab itu, DP KPR minimal harus sebesar 30 persen untuk tipe rumah di atas 70 m2 dan berlaku efektif pada 15 Juni 2012.
Aturan tersebut juga termasuk penetapan DP minimal untuk KKB sebesar 25 persen untuk roda dua, 30 persen untuk roda empat, dan 20 persen untuk kendaraan roda empat atau lebih yang ditujukan untuk keperluan produktif.
BI telah menegaskan, aturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kehati-hatian (prudent) dalam pemberian KPR dan KKB. Dengan demikian, penyaluran kredit konsumsi akan sedikit melambat dan terhindar dari pemanasan atau penggelembungan (bubble) di sektor keuangan.
Berdasarkan data BI, pertumbuhan kredit konsumsi tercatat sebesar 20,3 persen pada Januari 2012, 19,6 persen pada Februari 2012, dan 20,5 persen pada Maret 2012. Sedangkan pada tiga bulan terakhir 2011, kredit konsumsi tercatat sebesar 23,8 persen pada Oktober 2012, 26 persen pada November 2012, dan 24,1 persen pada Desember 2012.
Sedangkan pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) tercatat sebesar 20,2 persen pada Januari 2012, 23,4 pada Februari 2012, dan 25,9 persen pada Maret 2012. Pada tiga bulan terakhir 2011, KMK selalu tumbuh jauh dari 20 persen, yaitu 24,7 persen pada Oktober 2012, 22,2 persen pada November 2012, dan 21,4 persen pada Desember 2012.
Kredit investasi (KI) tumbuh paling kencang di antara semua jenis kredit. Pada tiga bulan pertama tahun 2012, tercatat sebesar 38,1 persen pada Januari 2012, 33,2 persen pada Februari 2012, dan 30,15 persen pada Maret 2012.