Baku-Hantam Warnai Laga PSMS-Lamongan
Wajah sepak bola Indonesia, kembali tercoreng, menyusul aksi baku pukul yang melibatkan official team, pemain dan penonton di tengah lapangan, usai pertandingan antara PSMS Medan melawan Persela Lamongan yang berakhir dengan skor 4-3, atas kemenangan tuan rumah, Minggu (20/5) malam.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, kerusuhan pecah, setelah sejumlah pemain Persela Lamongan bersama official tim yang tidak puas dengan hasil akhir pertandingan mereka melawan tim ayam kinantan.
Pemain dan official Persela Lamongan itu langsung mengejar wasit Suharto begitu pluit panjang berbunyi. Tak ayal, wasit Suharto, sempat menjadi sasaran pemukulan dan tendangan pemain.
Pasukan TNI dan Polri yang bersiaga di pinggir lapangan pun turun tangan, dan dengan cepat mengevakuasi Suharto keluar lapangan. Situasi inipun memicu kemarahan pihak PSMS dan penonton pendukung tuan rumah.
Lapangan sepak bola pun mendadak berubah menjadi arena tinju. Baku pukul di lapangan pun tak terelakan.
Situasi ini pun membuat petugas TNI dan Polri repot untuk menghalau meluasnya kerusuhan. Apalagi imbauan panitia pertandingan, tidak digubris seluruh pihak yang terlibat kerusuhan.
Ulah tak terpuji pemain Persela rupanya turut memicu kemarahan penonton yang duduk di bangku tribun terbuka. Mereka pun berteriak-teriak mengecam ulah pemain asal Jawa Timur itu.
Sebagai bentuk kekesalan, para penonton sempat melempari pemain Persela saat dievakuasi ke ruang ganti pemain. Seluruh pemain Persela akhirnya bisa keluar Stadion Teladan Medan dan kembali ke penginapan mereka, di bawah pengawalan ketat petugas.