"Indonesia sudah punya pakar forensik dengan kemampuan setara pakar forensik dunia, metode sama, SOP sama bahkan pengalaman kita lebih baik. Dalam penyelidikan DNA dan biomolekuler kita sudah sangat maju, dalam transnational crime kita sudah diakui."

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigadir Jenderal Musaddeq Ishaq, mengatakan bahwa Indonesia sudah sangat maju dalam bidang forensik.

"Indonesia sudah punya pakar forensik dengan kemampuan setara pakar forensik dunia, metode sama, SOP sama bahkan pengalaman kita lebih baik. Dalam penyelidikan DNA dan biomolekuler kita sudah sangat maju, dalam transnational crime kita sudah diakui," kata Musaddeq.

Mussadeq juga mengatakan Rusia menawarkan bantuan melalui presidennya sehingga tidak mungkin ditolak. "Lagipula kalau bersinergi akan lebih cepat mendapat hasil, bukan karena kita tidak mampu," kata Musaddeq.

Sementara itu, Direktur  Eksekutif tim Disaster Victim Identification (DVI), Kombes Anton Kastilani, mengatakan bahwa tim DVI masih menunggu Basarnas untuk menyelsaikan proses evakuasi jenazah.
"Tergantung kemampuan Basarnas, kalau sudah mentok, tidak mampu lagi, ya dinyatakan selesai, dan kami identifikasi yang sudah dievakuasi," kata Anton.