Klaster Kelompok Usaha Pemprov Jateng

Selasa, Mei 15, 2012 0 Comments

Ka. BALITBANG Bpk. Drs. Agus Suryono. MM. FOTO: BIC
INOVASI merupakan faktor penting yang bisa mendukung pengembangan perekonomian dan peningkatan daya saing suatu daerah. Terlebih bila mendasarkan adanya pergeseran dari ekonomi berbasis industri menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge base economic). Adanya kecenderungan itu menunjukkan bahwa pengetahuan dan inovasi merupakan faktor yang makin menentukan dalam kemajuan ekonomi.

Namun kita perlu memperhatikan tiga fokus utama yang terkait dengan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, yakni penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis antarkawasan, peningkatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional, serta penguatan sistem inovasi nasional menuju innovation driven economic.

Strategi efektif guna membangun pola pikir yang dapat mengakselerasi daya saing bisa ditempuh melalui kolaborasi membangun jejaring (networking) antara pemerintah (baik pusat maupun daerah), investor, dan inventor. Tiga komponen itu perlu terus mengevaluasi kerangka regulasi agar bisa lebih mendorong kolaborasi pembuatan kebijakan insentif (baik sistem maupun nominal) serta membumikan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

 Terkait inovasi itu, jejaring menjadi unsur terpenting. Karena itu, dalam rangka pengembangan daya saing melalui sistem inovasi daerah (Sida), perlu strategi menumbuhkan budaya kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik, dengan mendasarkan pada hasil penelitian dan pengembangan. Tujuan itu bisa lebih mudah dicapai melalui pemetaan jaringan inovasi sebagai langkah awal mengidentifikasi aktor-aktor jaringan, tingkat kapasitas, dan peran masing-masing.

Tujuan panduan pemetaan jaringan inovasi adalah untuk memberikan petunjuk atau arahan bagi para pihak terkait dalam mengembangkan sistem inovasi. Kongkretnya adalah memetakan jaringan inovasi di suatu daerah guna membangun sistem inovasi daerah dan klaster industri, serta merumuskan kebijakan tematik.

 Dalam konteks mengimplementasikan sistem inovasi daerah, Pemprov Jateng telah membentuk klaster, yakni kelompok usaha sejenis dalam satu kawasan yang saling berhubungan karena ada kebersamaan dan sifat saling melengkapi. Ada 35 klaster di provinsi ini, sesuai dengan jumlah kabupaten/ kota, dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing.

Tiap klaster bertugas mengembangkan potensi di daerahnya. Bahkan Pemprov sudah membentuk organisasi klaster sebagai wujud dukungannya terhadap perkembangan klaster di kabupaten/ kota, yang berperan melakukan pendampingan, memberi bantuan teknologi, dan memfasilitasi pertemuan rutin.

Tahap Pengembangan

Pengembangan klaster dan pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis inovasi perlu didukung oleh aktivitas inkubasi bisnis yang diwadahi inkubator. Meminjam pengertian inkubator pada dunia medis, inkubator yang dibentuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jateng dimaksudkan untuk memfasilitasi kemunculan UKM baru, yang berbasiskan transfer teknologi. Inkubator tersebut juga memberikan fasilitasi dan mengadakan pelatihan dalam hal kapital intelektual.

 Tujuan pembentukan inkubator antara lain mendorong kemunculan perusahaan baru (start-up companies) yang berbasis teknologi, menumbuhkan intellectual capital dalam rangka meningkatkan SDM berkualitas, mendukung program Sida dan klaster unggulan, serta memfasilitasi ide-ide bisnis baru dan inovasi yang berpeluang menjadi unit bisnis yang prospektif.

Pada tahap awal, Balitbang Provinsi Jateng akan mengembangkan konsep inkubasi out-wall. Tahapan ini belum menyediakan fasilitas fisik seperti kantor, telepon, internet dan sebagainya. Penajaman kegiatannya lebih pada pengembangan klaster di daerah itu. Namun, Balitbang siap mendampingi proses penguatan kelembagaan, pengembangan produk, dan pemasaran. September 2011, Balitbang bekerja sama dengan Balai Inkubator Teknologi BPPT memilih 12 tenant dari kabupaten di Jateng untuk dijadikan klaster unggulan tahun 2012 (lihat grafis).  

Setelah konsep inkubasi out-wall menemukan format yang tepat dan berkembang, baru Balitbang Provinsi Jateng mengembangkan konsep inkubasi in-wall. Pada tahapan lanjut itu, Balitbang menyediakan sarana fisik, antara lain ruangan untuk kantor dan proses produksi, telepon, internet, dan sebagainya. Selain itu, melanjutkan pendampingan proses penguatan kelembagaan, pengembangan produk, mengintensifkan kerja sama dengan beberapa mitra dan pemasaran. 





Klaster Unggulan Jateng 2012


rumput laut (Brebes)
jagung (Grobogan)
kentang (Banjarnegara)
biofarmaka (Karanganyar)
kopi (Temanggung)
mesin (Tegal)
gula kelapa (Banyumas)
kambing peranakan Ettawa (Purworejo)
tapioka (Pati)
ubi kayu (Wonogiri)
kacang tanah (Jepara)
sabutret (Cilacap)


Penulis: Drs Agus Suryono MM
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan/ Balitbang Provinsi Jawa Tengah

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.