Makan Larut Malam Sebabkan Obesitas
Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh seorang peneliti India mengklaim, bahwa makan larut malam dapat menambah timbunan lemak pada tubuh Anda.
Dalam percobaan pada tikus, tim di Institut Salk untuk Studi Biologi di California menemukan, bahwa makan sambil berselancar di dunia maya alias internet atau menonton film mungkin akan memberikan kontribusi untuk tingkat meningkatkan obesitas (kegemukan).
Dr Satchidananda Panda, seorang profesor yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, pada waktu tertentu dalam sehari, hati, usus dan otot pada puncak efisiensi, sementara di lain waktu mereka "tidur".
"Setiap organ mempunyai jam biologis. Semua siklus metabolik tersebut sangat penting. Ketika tikus atau orang makan sepanjang siang dan malam, dapat mengganggu siklus metabolismenya yang normal," imbuhnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti membolehkan kelompok tikus untuk makan hanya selama periode delapan jam, sementara kelompok kedua bisa makan sesuai dengan apa yang mereka inginkan, yaitu sepanjang hari dan malam.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa meskipun kedua kelompok makan dengan jumlah kalori yang sama, tikus yang makan pada waktu yang ditetapkan, yaitu pada siang hari, tidak menjadi gemuk.
Berbeda dengan tikus yang makan sepanjang siang dan malam mengalami penambahan berat badan (obesitas) karena jam biologisnya yang terganggu. Dari temuan inilah para peneliti berksimpulan, bahwa kondisi serupa mungkin berlaku pula pada manusia.
Pada akhir studi mereka menemukan, bahwa para tikus yang makan sepanjang hari dan malam memiliki 70 persen lebih timbunan lemak dalam tubuhnya daripada kelompok yang makannya terbatas.
Beranjak dari hasil penelitian itulah, Dr Panda menyarankan bahwa membatasi waktu makan dapat membantu menurunkan tingkat obesitas.
Follow Da Vina News on Twitter, become a fan on Facebook.