Manchester City Cetak Rekor Penerimaan Siaran TV
Selain meraih gelar bergengsi juara English Premier League (EPL) musim ini, yang sudah puluhan tahun dinantikan, Manchester City pun punya banyak rezeki lain. Salah satunya adalah "jatah" pendapatan tim dari pembayaran siaran TV musim ini, yang mencetak rekor tertinggi dalam negeri, sebesar 60,6 juta poundsterling atau sekitar Rp903 miliar.
Tapi, asal tahu saja, bukan posisi pimpinan klasemen akhir EPL-lah yang membuat City mendapatkan penghasilan dari TV sebesar itu. Sebab, berbeda dengan sejumlah liga di negara lain, separuh pendapatan siaran TV dalam negeri serta semua pendapatan hak siar luar negeri EPL, justru dibagi rata kepada ke-20 kontestan.
"Kami percaya bahwa cara kami mendistribusikan pendapatan siaran, berperan dalam menjaga setiap klub untuk dapat berkompetisi di level tertinggi," tutur pimpinan eksekutif EPL, Richard Scudamore, dalam pernyataan resminya, Selasa (15/5).
Dengan demikian, pada musim ini, tiap klub di EPL sama-sama mendapatkan jatah 13,7 juta poundsterling (sekitar Rp204,16 miliar) dari siaran TV dalam negeri, serta 18,7 juta poundsterling (sekitar Rp278,7 miliar) dari hak siar luar negeri. Plus, juga ada "jatah" 755.000 pounsterling (sekitar Rp11,5 miliar) bagi setiap posisi mereka di klasemen akhir.
Lalu, masih ada pendapatan tiap klub dari penampilan di siaran langsung (live), yang bernilai 570.000 pounsterling (sekitar Rp8,5 miliar) untuk tiap kali siaran. Ini kemudian misalnya, membuat Arsenal yang tampil live 19 kali, mendapatkan total 56,2 juta poundsterling (sekitar Rp837,49 miliar) dengan duduk di urutan ke-3, sementara peringkat ke-4 Tottenham Hotspur malah mendapatkan 57,4 juta poundsterling (sekitar Rp855,37 miliar) karena tampil di 23 tayangan langsung musim ini.
Bahkan klub di posisi terbawah musim ini pun, yakni Wolverhampton Wanderers, masih meraih total pendapatan 39,1 juta poundsterling (sekitar Rp582,6 miliar) musim ini --meski mereka musim depan tentunya tak lagi berlaga di EPL.