Manusia Tercela, Pesepakbola Luar Biasa

Rabu, Mei 23, 2012 0 Comments




Pangeran Siahaan
Tidak hanya baju lapangan lengkap dengan sepatu, tapi John Terry juga hadir untuk menerima trofi Champions League dengan mengenakan pelindung tulang kering, kalau-kalau Wayne Bridge mendadak muncul di tribun kehormatan Stadion Wembley dengan martil dan menghajar betisnya. Dengan niat dan kesempurnaan yang luar biasa hingga ke detail terkecil, John Terry harusnya memenangi lomba Cosplay.


Kenyataan bahwa hanya Terry yang mendapat kecaman meski Branislav Ivanovic dan Raul Meireles juga mengenakan kostum bermain lengkap meski tidak turun ke lapangan menggambarkan sesuatu mengenai karakter kapten Chelsea tersebut. Terry adalah salah satu dari banyak pemain yang hanya disukai oleh suporter klubnya sendiri. Oh, dan ibunya sendiri. Mungkin.


Dari mulai bagaimana skandalnya dengan Vanessa Perouncel, mantan pacar Wayne Bridge, bekas rekan setim dan sahabatnya, usaha pemberontakan gagal terhadap Fabio Capello di kamp timnas Inggris dalam Piala Dunia 2010, umpatan rasial terhadap Anton Ferdinand, menyerang Alexis Sanchez dari belakang dengan lutut dan menyangkalnya sebelum sadar bahwa aksinya terekam kamera, hingga aksi ganti baju kilat yang dilegalisir oleh UEFA di Wembley kemarin.


Banyak alasan untuk membenci Terry, mungkin juga termasuk fakta bahwa wajahnya mirip dengan Joxer dari serial Xena: The Warrior Princess.


Namun di balik segala aibnya sebagai manusia fana tersebut, harus diakui Terry tetap salah seorang bek terhebat di Inggris. Anda bisa mengutuknya sebagai manusia penuh cela, tapi Anda tak akan bisa mengurangi kemampuannya sebagai pemain di atas rata-rata.


Yang menarik adalah selain Terry ada beberapa pemain Chelsea lainnya yang luar biasa hebat tapi kemampuannya tertutup karena tingkah lakunya baik di dalam dan di luar lapangan.


Kemampuan akting Didier Drogba sambil berguling-guling sangat hebat dan menjanjikannya tempat di Broadway selepas gantung sepatu nanti. Adu goblok bersama Jens Lehmann hingga jatuh terkejang-kejang seperti epilepsi usai dihadang Jonny Evans bagi Drogba adalah Scarface dan Scent of A Woman bagi Al Pacino. Masterpiece.


Tapi di balik tingkah menggelikannya itu, Drogba adalah salah satu striker paling mematikan dalam sejarah Premier League dan rekor golnya di final kompetisi adalah 9 gol dari 9 pertandingan.


Anda boleh membenci aksi teatrikalnya, tapi Anda tak bisa menutupi kegemilangannya. Drogba pun tak seburuk itu di luar lapangan. Ia adalah seorang filantropis yang rajin memberi donasi ke negara asalnya, Pantai Gading dan membangun rumah sakit plus berbagai fasilitas kemanusiaan lainnya.


Pemain lainnya adalah Ashley Cole, atau suporter Arsenal menyebutnya, “Cashley” usai menyeberang dari London utara ke London barat. Cole menarik perhatian publik kepadanya karena bercerai dengan Cheryl Tweedy yang luar biasa rupawan usai tertangkap basah berselingkuh, termasuk mengirimkan foto telanjang kepada perempuan lain.


Cole juga turut menyiram bensin kepada api kebencian publik padanya usai menembak pemain junior Chelsea dengan senapan angin dari jarak dekat di kamp latihan. Despicable.


Tapi kembali segala polah lakunya yang tercela itu tak mengurangi kehebatannya di lapangan.


Harus diakui bahwa Cole adalah bek kiri terbaik dunia dalam beberapa tahun terakhir yang penampilannya konsisten. Ia sanggup membuat para pemain sayap terhebat sejagat tak berkutik di hadapannya dan jika Anda lupa, Cole bagi Cristiano Ronaldo adalah semacam kryptonite bagi Superman.


Cristiano Ronaldo sendiri adalah contoh lain betapa perilaku sering kali mengaburkan penilaian orang terhadap dirinya. Tak ada yang menyangkal bahwa Ronaldo adalah salah dua dari pemain terbaik di dunia sekarang bersama Lionel Messi, tapi arogansinya dan tendensinya untuk diperlakukan seperti primadona memuakkan banyak orang, terlebih mereka yang antipati terhadap Real Madrid.


Luis Suarez termasuk dalam golongan ini. Ia sudah melakukan semua hal yang tertera dalam buku “Being Hated for Dummies”, termasuk menggigit telinga lawan, menyetop bola dengan tangan secara sengaja, hingga melontarkan pernyataan rasis yang menurutnya “baik-baik saja” di negara asalnya, Uruguay.


Mungkin juga di Montevideo menggigit telinga lawan adalah pernyataan kasih dan menyetop bola dengan tangan berhadiah gol. Tapi fans Manchester United sekalipun pasti lebih lega jika Suarez tak bermain melawan tim mereka karena sesungguhnya ia adalah seorang pemain hebat.


Nama-nama di atas hanya sedikit dari banyak pesepakbola jempolan yang tingkah lakunya menjadi semacam justifikasi bagi mereka yang bukan penggemarnya untuk membenci.


Konon batas yang memisahkan antara kecintaan dan kebencian hanya setipis rambut. Begitu mudah untuk mengubah opini. Terry, Drogba, Cole, Ronaldo, Suarez berada di dalam koridor kecintaan bagi penggemarnya dan begitu mudah bagi para pembencinya untuk meletakkan mereka dalam koridor kebencian.


Tapi pemain yang kontroversial dan bertingkah menjijikkan tak otomatis menjadi pemain hebat.


Tengok Joey Barton, selain pernah dipenjara 2,5 bulan karena menyerang orang di tempat umum, hampir mencongkel mata rekan setim, Ousmane Dabo, memukul perut Morten Gamst Pedersen, serangkaian kartu merah, dan yang terbaru, triple combo menjitak kepala Carlos Tevez-menendang Kun Aguero-mencoba menyundul Vincent Kompany, apa yang pernah ia lakukan di lapangan sepak bola.


Mentweet berbagai kutipan dari Che Guevara hingga George Orwell tak dihitung.

Penulis: Pangeran Siahaan
Pecinta Sepak Bola

Follow Da Vina News on 
Twitter, become a fan on Facebook
Stay updated viaRSS

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.