Pasar Kondominium di Luar Jakarta Mulai Berkembang
Pasar Kondominium di luar wilayah Jakarta mulai berkembang sejak lima tahun terakhir, namun pasar tersebut lebih diorientasikan untuk pariwisata dan hunian bagi mahasiswa.
Menurut Associate Director Research and Advisory PT Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, pasar kondominium yang berkembang di luar Jakarta di antaranya di Surabaya, Yogyakarta, Solo, Bandung, Bali, dan Medan.
“Namun, kota-kota tersebut memiliki profil pembeli yang berbeda,” kata Arief, dalam diskusi ‘Prospek Pasar dan Peluang Investasi Kondominium' di Jakarta, hari ini.
Kondominium di Bali, khususnya di daerah Seminyak dan Kuta lebih dikenal dengan kondominium hotel (kondotel).
Kondominium itu dibangun untuk mendukung pariwisata, sehingga mengincar ekspatriat. “Di Solo Bandung, dan Yogyakarta proyek juga begitu, untuk dukung pariwisata,” kata Arief.
Adapun kota di Surabaya dan Medan, pangsa pasar yang dibidik adalah pebisnis.
Di Surabaya, pasar kondominium dan perumahan kelas premium lebih banyak di kawasan Surabaya Barat.
“Ada juga kondominium di Bandung dan sekitar Jakarta yang menyasar mahasiswa,” imbuhnya.
Namun pertumbuhan pasar kondominium di daerah belum setinggi di Jakarta. Selain karena masih tersedianya lahan yang cukup luas untuk perumahan, aksesibilitas ke pusat aktivitas masih mudah dijangkau.
“Tidak seperti Jakarta yang macet dan susah dapat rumah tapak,” ucap Arief.