Pengumuman Gerakan Penghematan BBM Diundur 28 Mei
Terkait dengan gerakan penghematan yang diusung pemerintah Menteri ESDM, Jero Wacik, mengkoreksi pernyataannya sendiri. Jika sebelumnya, Jero mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengumumkan gerakan penghematan pada 23 Mei, rencana itu akan mundur lagi.
”Waktunya masih kita cari, presiden jadwalnya penuh jadinya tanggal 28 Mei. Kita maunya tanggal 1 Juni sudah jalan” ujar Jero.
Pidato resmi SBY tersebut akan berisikan instruksi untuk menjalankan semua paket kebijakan yang berkaitan dengan penghematan BBM dan juga pertumbuhan ekonomi. Pengumuman gerakan penghematan nasional diumumkan oleh SBY agar memberikan dampak yang kuat karena berasal dari pimpinan tertinggi.
Hal ini termasuk Kepmen ESDM mengenai lima langkah plus dua penghematan yang sedang disusun kementeriannya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, kelima langkah tersebut adalah kendaraan dinas pemerintah tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi; konversi dari BBM ke BBG; perusahaan pertambangan dan perkebunan tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi; PLN tidak boleh menggunakan pembangkit listrik bertenaga BBM lagi; serta penghematan listrik dan air di instansi pemerintah dan swasta.
Dua tambahan yang berupa program pendukung yaitu pengawasan yang ketat dari kebocoran dan dari penyelundupan.
SBY pertama kali mengatakan rencana gerakan penghematan nasional pada 4 April lalu dalam menanggapi disahkannya UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.