Politik TNI adalah Politik Negara
Mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan politik TNI adalah politik negara.
"TNI tidak memiliki 'warna' dalam kepentingan partai politik manapun karen politik TNI adalah politik negara," katanya dalam seminar "Merindukan Negarawan" yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jakarta, hari ini.
Menurut Ryamizard, politik negara yang dianut TNI mengacu pada kepentingan nasional dalam rangka menjaga keamanan dan martabat bangsa Indonesia.
"TNI sebagai institusi tidak berperan sebagai artisan yang bekerja untuk kepentingan suatu pihak, namun konsisten sesuai tujuan pembentukannya yakni mencapai cita-cita nasional yang tertuang dalam konstitusi," katanya.
Ryamizard menambahkan pentingnya reformasi di kalangan internal yang mempengaruhi politik negara TNI. Menurut dia, reformasi merupakan keharusan bagi suatu negara yang ingin mengubah dan menginginkan kemajuan bagi bangsanya.
"Oleh karena itu, TNI mendukung reformasi dan mengambil bagian di dalamnya. Bahkan, TNI hampir menuntaskannya secara internal dalam penyusunan bahan ajar dan sistem pendidikan prajurit," katanya.
Dia mengatakan usaha itu menunjukkan TNI sebagai tentara pembela kepentingan nasional, bukan hanya membela kepentingan institusinya.
Oleh karena itu, Ryamizard kembali menegaskan TNI tidak akan pernah membela perseorangan tanpa didasari kepentingan bangsa dan negara.