Presiden Ahmadinejad Disarankan Membuka Kelab Malam
Garis Keras
Seorang anggota parlemen Iran dari garis keras, menghina Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang dianggap gagal menerapkan keharusan berpakaian tertutup kepada perempuan.
Dia menyarankan presiden untuk membuka kelab malam di negara republik Islam itu.
Kantor berita Fars mengutip pernyataan anggota parlemen, Ali Motahari, yang menuduh presiden kehilangan pandangan terhadap cara berpakaian ala Islam.
Dikatakan secara langsung atau tidak, cara berpakaian perempuan saat ini disebutnya sebagai memprovokasi seksualitas.
"Situasi jilbab ini amat tragis. Terima kasih atas dorongan tersembunyi dari presiden," kata Motahari seperti dikutip Fars.
Ahmadinejad dan kepala stafnya, Esfandar Rahim Mashaie disebut-sebut mendorong perempuan mengenakan celana panjang dan jaket yang tidak melindungi lutut.
"Mereka menampilkan provokasi seks, dan sekarang sebaiknya mereka berpikir membuka kelab malam dan kabaret," katanya dengan kasar kepada Ahmadinejad dan Mashaie.
Ahmadinejad yang pernah melarang polisi yang memaksa pakaian ala Islam, dilihat terlalu liberal oleh kalangan garis keras di Iran.
Mashaie dituduh memberi pengaruh negatif kepada atasannya itu.