Tim Forensik mulai Mencocokkan DNA Korban Sukhoi
Tim identifikasi kepolisian sudah memulai proses pencocokan DNA korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, hari ini.
Hal tersebut dilakukan mengingat banyak potongan tubuh jenazah yang terurai dan sulit dikenali lagi.
"Kami melakukan proses identifikasi ada yang primer, mulai dari mencari gigi, sidik jari, dan DNA. Namun, dengan kondisi jenazah maka kemungkinan yang dipakai adalah (pencocokan) DNA (untuk mengidentifikasi korban). Karena kita tidak bisa mendeskripsikan satu per satu korban lagi. Jadi, langsung memakai proses DNA," kata Kepala RS Polri Sukanto Agus Prayitno di Jakarta, Senin (14/5).
Agus menambahkan tim investigasi sudah memasuki tahap pencocokan DNA dari kantong-kantong jenazah yang tiba di RS Polri sejak Jumat dan Sabtu lalu.
Hingga Senin ini, sudah 25 kantong jenazah tiba di RS Polri, empat di antaranya merupakan kantong untuk properti para korban. Pemeriksaan DNA diperlukan waktu minimal dua minggu.