Banyak Calon Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai
Sebanyak 4 calon kandidat tidak menghadiri Deklarasi Kampanye Damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta di lapangan sisi utara Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6). Mereka adalah pasangan nomor urut 4 yang diusung Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini, calon gubernur incumbent Alex Noerdin, dan calon gubernur dari jalur independen Faisal Basri.
Sementara hanya tiga pasangan saja yang lengkap yaitu pasangan nomor urut 1 Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, pasangan nomor urut 2 Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria dan pasangan nomor urut 3 Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Sedangkan pasangan nomor urut 5 hanya diwakili cawagub Biem T Benjamin dan pasangan nomor urut 6 hanya diwakili cawagub Nono Sampono.
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan tidak mengetahui alasan mengapa keempatnya tidak datang dalam acara deklarasi tersebut. Padahal KPU Provinsi DKI sudah secara resmi mengundang seluruh keenam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut.
“Saya tidak tahu mengapa Hidayat-Didik tidak datang. Sampai sekarang kami belum menerima secara resmi alasan pasangan nomor 4 ini tidak datang. Kalau Alex Noerdin dikatakan ada acara gubernur di Sumatera Selatan yang tidak bisa diselesaikan. Begitu juga dengan Faisal Basri, ada acara yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Dahliah usai Penandatanganan Deklarasi Kampanye Damai.
Namun, dia mengakui tidak merasa kecewa dengan ketidakdatangan satu pasangan kandidat ini. Meski, dia sangat mengharapkan seluruh pasangan hadir dalam penandatanganan deklarasi tersebut.
“Ini kan bukan hanya sekedar penandatangan deklarasi saja, melainkan juga memperkenalkan seluruh pasangan cagub dan cawagub kepada warga Jakarta,” ujarnya.
Karena itu, bagi keempat calon tersebut, lanjutnya, KPU Provinsi DKI Jakarta akan mengundang kembali untuk menandatangani papan deklarasi yang tampak kosong, karena hanya ditandatangani 8 calon saja.
“Yang sudah konfirmasi mau menandatangani papan deklarasi tersebut Alex Noerdin dan Faisal Basri. Nanti mereka akan menandatangani deklarasi tersebut menyusul di kantor KPU. Mungkin pas waktu kampanye mereka bisa menyempatkan diri untuk menandatanganinya,” tutur Dahliah.
Waktu Sangat Mepet
Anggota tim sukses (Timses) Hidayat-Didik, Abdullah, mengungkapkan ketidakhadiran kedua calon tersebut dikarenakan waktunya sangat mepet dengan pelaksanaan kegiatan Hidayat-Didik yang sangat penuh hari ini. Salah satunya, Hidayat menghadiri deklarasi dukungan dari beberapa majelis taqlim di kawasan Jakarta Timur, sehingga tidak bisa mengejar acara di GBK.
“Acara di Jakarta Timur itukan penggalangan dukungan. Tanpa ada dukungan, Hidayat-Didik tidak bisa memenangi pemilukada ini. Karena itu, mereka lebih memilih acara penggalangan dukungan dari pada acara ini. Toh, sudah pernah diikuti deklarasi kampanye damai lainnya sudah pernah diikuti mereka,” jelasnya.
Abdullah membantah ketidakhadiran Hidayat-Didik berarti tidak mendukung pelaksanaan kampanye damai. Ditegaskannya pasangan yang diusung PKS ini sangat mendukung pelaksanaan kampanye damai selama proses pemilukada. Buktinya, meskipun Hidayat-Didik tidak datang, namun seluruh timses dan pendukung yang diundang KPU datang kedalam acara tersebut.
“Buktinya, kami datang sesuai dengan undangan KPU. Itu tandanya, Hidayat-Didik beserta pendukungnya siap melaksanakan kampanye secara damai, lancar dan jujur,” kata Abdulah.