Bertha Akui Kenal Baik Nazaruddin dan Neneng
Saksi kasus Nazaruddin, Bertha Herawati mengaku mengenal baik, pasangan Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni. Namun dia mengatakan, tak mengetahui proyek-proyek yang "ditangani" pasangan suami istri bermasalah hukum tersebut.
"Saya memang mengenal ibu Neneng Sri Wahyuni dengan baik sejak kira-kira lima tahun yang lalu, melalui suaminya Muhammad Nazaruddin yang telah lebih dulu saya kenal kira-kira tujuh tahun yang lalu sebagai klien saya," kata Bertha, melalui rilis pers, Jumat (22/6).
Bertha menyebut hubungannya dengan Nazaruddin dan Neneng tak pernah bermasalah dan cenderung pada persahabatan, bukan notaris dan klien. Notaris itu mengatakan sering diajak berkonsultasi oleh Nazaruddin jika hendak membeli aset baru atau mendirikan perusahaan.
"Tapi tidak semua pembelian aset dan pendirian perusahaan milik mereka diserahkan kepada saya untuk pembuatan aktanya, malah lebih banyak memakai jasa notaris dan pejabat pembuat akta tanah (PPAT) lain. Selama saya berhubungan dengan mereka, saya tidak pernah mengetahui sebenarnya jenis pekerjaan atau proyek-proyek yang mereka kerjakan karena mereka tidak pernah membahas atau menceritakan urusan proyek kepada saya," kata Bertha.
Sejak Nazaruddin menjadi buronan, Bertha mengaku tak mengetahui keberadaannya dan tak pernah berkomunikasi. Begitu pun saat Neneng menjadi buron interpol, Bertha menyebut tak pernah berhubungan dengannya.
"Ketika Neneng menjadi buronan, saya tidak pernah tahu di mana bersembunyi. Dari media saya tahu beliau di Malaysia," kata Sekretaris Departemen Perempuan dan Pemberdayaan Anak DPP Partai Demokrat ini.
Perkenalannya dengan dua warga Malaysia, Azmi dan Hasan yang ditengarai membantu Neneng diakui Bertha. .
"Memang betul saya kenal sejak akhir tahun 2011, yaitu ketika mereka bermaksud berinvestasi di Indonesia, kami ketemu beberapa kali untuk membahas rencana tersebut dengan beberapa orang lainnya, baik tim mereka dari Malaysia dan juga pemilik proyek di Indonesia," kata Bertha.
Hingga hari ini rencana investasi belum terealisasi. Kedua warga Malaysia itu memberikan salinan paspor keduanya kepada Bertha.