Dinilai Belum Mampu Angkat Ical Meski Elektabilitas Tinggi
Meskipun Partai Golkar beberapa kali menjadi partai yang elektabilitasnya paling tinggi hasil sejumlah lembaga survei, namun belum tentu bisa mendongkrak ketua umumnya, Aburizal Bakrie atau Ical menjadi figur yang akan didukung masyarakat dalam pemilihan presiden tahun 2014 mendatang.
Pasalnya, sejarah politik Indonesia dianggap berparadigma personal, dalam arti personal yang justru bisa mendongkrak partainya.
"Sejarah politik tunjukkan figur hebat yang bisa mengangkat partai jadi personal, oke lah Golkar tinggi tapi angkat Pak Ical susah," kata Peneliti lembaga riset dan survei Soegoeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit, di gedung Parlemen, Senayan, hari ini.
Dia mencontohkan, figur Soekarno menaikkan partainya, begitupun figur Soeharto membuat masyarakat melirik Golkar. Sementara saat ini, yang membuat Partai Demokrat dilirik masyarakat tak lain tak bukan hanya karena figur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Golkar akan tinggi tapi sejarah politik kita sejarah personal, partainya hebat belum tentu bisa mengangkat personal tertentu," kata dia lagi.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei beberapa bulan ini menempatkan Partai Golkar yang paling populer, bahkan presentasenya tembus lebih 20 persen.
Meski demikian, figur Aburizal sendiri tidak menjadi calon presiden terpopuler, masih kalah dengan Megawati Soekarnoputri maupun Prabowo Subianto. Bahkan untuk internal partainya, ada lembaga survei yang menempatkan popularitas Ical dibawah Jusuf Kalla.
"Tokoh SBY hebat itu yang mengangkat Demokrat dan ini siapa yang menjadi tokoh hebat akan angkat partai," pungkasnya.