Nama Syahrini 'Dijual' Produk Kecantikan, Korban Berjatuhan
Tidak diragukan lagi, jika nama Syahrini, penyanyi cantik asal Bogor itu memang menjadi idola masyarakat. Sukses di panggung hiburan membuat namanya rentan dipakai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan.
Salah satunya terjadi belum lama ini. Di internet, nama syahrini digunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai merek produk kecantikan.
Bahkan foto penyanyi yang juga dipanggil 'princess' Syahrini tersebut dipajang untuk meyakinkan calon konsumen yang tergiur ingin memiliki kecantikan seperti Syahrini.
"Ada krim, lotion, sabun, toner, scrub yang dipakai orang sehari-hari. Aku tegaskan, Syahrini tidak pernah keluarkan produk kecantikan apapun," ujarnya saat dijumpai sejumlah wartawan di Shangrilla Hotel, Kamis (14/6).
Awalnya, pelantun 'Sesuatu' itu tidak pernah melarang penjualan apapun yang mencatut namanya.
Namun karena mendengar sudah ada jatuh korban terkena kulit gatal-gatal, infeksi, gosong dan kerusakan kulit lainnya, Syahrini pun merasa prihatin dan menganjurkan agar masyarakat tidak tertipu dengan produk-produk kecantikan yang mencatut namanya tersebut.
"Awalnya aku biarin karena memang mungkin namaku membawa rezeki untuk orang. Tapi lama-lama ada laporan efek negatif dari krim itu, aku jadi prihatin," tuturnya.
Karena penjualan produk yang tersebar lewat jaringan online itu merugikan masyarakat, nama baik Syahrini pun ikut dipertaruhkan.
Menurut Syahrini, ia sebenarnya tidak masalah dengan pencatutan namanya sebagai merek produk. Sebelumnya, juga ada aksesoris dan tas yang memakai nama Syahrini.
"Aku nggak keberatan kalau soal aksesoris dan tas, itu sebagai bukti kecintaan mereka sama aku. Tapi ini ada yang jadi korban," ujarnya.
Seperti laporan yang diterima pihak Syahrini dari beberapa daerah, banyak orang yang mungkin membeli produk tersebut lantaran harganya yang relatif terjangkau, sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.
Syahrini meminta masyarakat untuk berhati-hati membeli produk tersebut dan meninjau apakah produsen produk tersebut sudah mendapatkan izin produksi dari pihak yang berwenang (Depkes dan BPPOM).
"Hati-hati, produk yang pakai nama dan fotoku, bukan produkku. Silakan berhati-hati," tegasnya.