Pejabat Depok Ramai-Ramai Ganti Pelat Hitam
Fenomena unik terjadi di Kota Depok, Jawa Barat. Pascainstruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mobil dinas (mobdin) ber-pelat merah menggunakan bahan bakar nonsubsidi, sejumlah pejabat di Depok, justru mengganti warna pelatnya menjadi hitam.
Tak hanya itu, beberapa kendaraan juga melapisi pelat merah-nya dengan plastik mika tebal berwarna biru kehitaman pekat. Sehingga, jika diperhatikan, akan terlihat samar, apakah mobdin tersebut berpelat merah atau hitam. Sulit untuk menebaknya.
Beberapa kendaraan yang melapisi platnya dengan mika tebal hitam kebiruan adalah kendaraan dengan nomor polisi B 12XX UQ, B 11XX RFT, B 10XX EQN, B 10XX EQN jenis Nissan Grand Livina.
Bahkan mobil dinas Sekretaris Daerah Kota Depok Etty Suryahati bernomor polisi B 18XX RFV tampak terlihat menggunakan pelat nomor berwarna hitam.
Demikian pula dengan mobil dinas Asisten Tata Praja Sayid Cholid bernomor polisi B 11XX RFV juga menggunakan pelat hitam, mobil dinas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya Asep Roswana yang berplat nomor B 17XX RFW juga mengenakan pelat hitam. Kedua mobil tersebut berjenis Nissan Grand Livina.
"Kenapa pelatnya jadi hitam, saya sih tidak tahu. Tapi kalau mengisi bensin, sih, Bapak pakainya Pertamax, kok," ujar seorang sopir dari salah satu kepala dinas yang namanya enggan disebutkan.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Umum Sekretaris Daerah Kota Depok, Wijayanto membantah kalau mobil dinas milik Pemkot Depok berganti pelat hanya untuk agar dapat mengelabui petugas saat mengisi bahan bakar di SPBU. Wijayanto mengungkapkan, penggunaan plat hitam pada kendaraan dinas adalah sebagai upaya menjaga keamanan saat para pejabat itu menjalankan tugas di Kota Depok dan di luar Depok.
"Tujuannya bukan untuk mengelabui saat pengisian bahan bakar di SPBU, akan tetapi untuk menjaga keamanan para pejabat saat melaksanakan tugas di lapangan," ujar Wijayanto saat dihubungi via ponselnya.