SBY Dipastikan Batal Buka PON di Hari Ulang Tahun
Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 dipastikan akan ditunda dua hari menjadi 11 September, dari jadwal semula 9 September.
"Jadwal pertandingan tetap seperti yang telah ditentukan semula dan tidak ada perubahan, yaitu dimulai pada 9 September. Hanya acara pembukaannya yang dimundurkan menjadi 11 September," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Djoko Pekik, di Jakarta, Selasa (26/6) malam.
Djoko mengatakan, mundurnya tanggal pembukaan menjadi 11 September itu, adalah karena Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan membuka PON tersebut akan berada di luar negeri pada 9 September. Namun ditegaskannya, meski acara pembukaan akan dimundurkan, hal itu tak akan mengubah jadwal pertandingan cabang-cabang olahraga yang digelar sesuai dengan yang telah disusun.
Sebelumnya, indikasi ditundanya pelaksanaan upacara pembukaan itu sendiri sudah dikemukakan oleh Ketua PB PON, Rusli Zainal yang juga adalah Gubernur Riau, pada pekan lalu. Rusli mengatakan, pihaknya telah diberitahu oleh pihak Istana Kepresidenan bahwa pada 9 September, Presiden SBY yang kebetulan juga bakal berulang tahun pada hari itu, akan berada di luar negeri.
"Dari jauh-jauh hari, Pak Presiden memang sudah memberitahu kami kalau Beliau akan membuka PON secara resmi pada 11 September," jelas Rusli, seperti dilansir situs resmi PON Riau 2012. Menurut Rusli, kepergian Presiden SBY ke luar negeri itu tidak mungkin dihindari, sebab pertemuan yang dihadirinya pasti akan sangat penting.
Sementara itu, dari hasil Rapat Koordinasi dengan Sub-PB PON dari kabupaten/kota penyelenggara, dilaporkan bahwa persiapan sudah mendekati rampung. Misalnya di Kabupaten Siak yang menyelenggarakan cabang olahraga sepatu roda dan balap sepeda, venue-nya dilaporkan sudah selesai 95 persen.
Ketua I PB PON Riau, Emrizal Pakis menegaskan, hampir seluruh venue yang akan digunakan untuk PON XVIII kini hampir rampung, dan tidak ada satupun pelaksanaan pertandingan cabang olahraga yang perlu dipindahkan ke provinsi lain.