Sikap
Keberhasilan dan
kegagalan kita dlm menjalani hidup lbh banyak ditentukan oleh sikap,bukan
karena faktor yg lain.
Masalahnya, banyak orang tidak menyadari faktor-faktor apa yg membentuk sebuah sikap sehingga mereka melewatkan begitu banyak kesempatan untuk memupuk sebuah sikap yg positif.
Ada empat hal penting yang membentuk sikap seseorang:
1. Temperamen Bawaan
Tiap temperamen membentuk sikap tertentu:
Individu koleris cenderung bersikap tegas, agresif dan keras.
Individu sanguinis cenderung bersikap ekspresif,penghibur yg baik, namun sgt dipengaruhi mood.
Individu melankolis biasanya bersifat analis,cermat, dan hati-hati.
Individu plegmatis bersifat sabar,suka damai dan takut akan konflik.
Setiap pribadi merupakan bentukan dari campuran ke empat temperamen tersebut dengan kecondongan satu temperamen tertentu lebih dominan.
Masalahnya, banyak orang tidak menyadari faktor-faktor apa yg membentuk sebuah sikap sehingga mereka melewatkan begitu banyak kesempatan untuk memupuk sebuah sikap yg positif.
Ada empat hal penting yang membentuk sikap seseorang:
1. Temperamen Bawaan
Tiap temperamen membentuk sikap tertentu:
Individu koleris cenderung bersikap tegas, agresif dan keras.
Individu sanguinis cenderung bersikap ekspresif,penghibur yg baik, namun sgt dipengaruhi mood.
Individu melankolis biasanya bersifat analis,cermat, dan hati-hati.
Individu plegmatis bersifat sabar,suka damai dan takut akan konflik.
Setiap pribadi merupakan bentukan dari campuran ke empat temperamen tersebut dengan kecondongan satu temperamen tertentu lebih dominan.
Karena temperamen bawaan merupakan sifat dasar, jadi kita tidak perlu mengubah temperamen bawaan kita, hanya saja kita bisa mengusahakan agar temperamen dasar tersebut bertumbuh ke arah positif.
2. Lingkungan
Lingkungan sangat membentuk sikap dan karakter seseorang. Lingkungan yang paling membentuk sikap kita adalah keluarga.
Maka tidak perlu heran kalau keluarga yang kacau dan berantakan akan menghasilkan anak-anak yang kacau dan berantakan juga. (Walaupun tidak 100% terjadi, saya pernah bertemu dgn beberapa orang yang dari latar belakang keluarga yang berantakan tapi mereka hidup sukses karena mau break "nasib" mereka)
Lingkungan keluarga yang takut akan Tuhan akan menghasilkan anak-anak yang takut akan Tuhan.
Ada banyak contoh yang menunjukkan bahwa lingkungan sangat memengaruhi sikap,minat,bahkan kehidupan seseorang.
Misalnya,mereka yang dibesarkan dalam keluarga pendeta akhirnya menjadi pendeta.
Yang dibesarkan dalam keluarga pengusaha akhirnya menjadi pengusaha juga.
Dengan lingkungan seperti apa kita akan membentuk sikap anak-anak kita?
3. Pengetahuan
Ada ungkapan yang berkata bahwa karakter seseorang tercermin melalui buku-buku yang dibacanya.
Dengan kata lain, sikap dan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang didapatkannya.
Semakin banyak kita belajar dan menimba pengetahuan, maka semakin luas wawasan kita dan semakin bijaklah kita.
Untuk alasan itulah Salomo berulang kali menyerukan agar kita menghargai hikmat.
Hikmat dan pengetahuan akan memengaruhi sudut pandang kita, memengaruhi cara kita mengambil keputusan,dan memengaruhi semua aspek hidup kita.
Mereka yang memiliki pengetahuan akan cenderung bijak dalam mengambil keputusan.
Bandingkan dengan kelompok masyarakat yang berpendidikan rendah, maka orang-orang seperti ini mudah dibodohi, dipengaruhi, maupun diprovokasi.
Sebagai anak Tuhan, setiap hari merupakan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh secara intelektual atau pengetahuan.
4. Pengalaman
Pengalaman akan membentuk sikap kita.
Seseorang yang pernah mengalami kecelakaan ketika naik pesawat terbang biasanya mengalami trauma dan pada akhirnya menganggap bahwa naik pesawat terbang itu sangat berbahaya.
Contoh lain,orang yang mengalami kegagalan dalam menjalankan usahanya,biasanya menganggap bahwa "usaha" itu susah.
Dari contoh ini, jelas sikapnya dipengaruhi oleh pengalamannya di masa lalu.
Karena pengalaman masa lalu mempengaruhi sikap, maka kita harus hati-hati sekaligus bijak dalam meresponi pengalaman masa lalu.
Yang pasti kita harus bisa belajar dari pengalaman masa lalu, baik itu keberhasilan maupun kegagalan.
Yang paling celaka adalah orang yang mengalami kegagalan namun tidak bisa belajar dari pengalamannya tersebut.
Kegagalan sebenarnya guru paling bagus untuk mengajarkan kepada kita sesuatu hal, asal kita bisa belajar dari kegagalan tersebut.
Para penemu spt Abraham Lincoln dan Thomas alva Edison merupakan orang-orang yang akrab dengan kegagalan.
Namun semakin sering mereka gagal, semakin banyak mereka belajar sesuatu. Bahkan Thomas Alva Edison ketika diwawancarai mengatakan:" Saya tidak gagal sebelumnya ,saya hanya belum menemukan cara yang tepat!"
Kata mutiara ini menjadi kata-kata yang menginspirasi dan menguatkan banyak orang sampai saat ini, (Termasuk saya).
Saya tidak berhenti ketika saya letih, saya hanya berhenti ketika saya selesai alias dipanggil Tuhan!
Pengalaman baik maupun pengalaman buruk merupakan pembelajaran yang sangat penting untuk membentuk sikap kita! (Kwik)
Penulis: Theodora Goei
Seorang Pelatih Bisnis di Perusahaan Financial Services
Seorang Pelatih Bisnis di Perusahaan Financial Services