Menurut Paulo Bento, kalau skornya 4-4 dan Ronaldo dapat kesempatan menendang, hasilnya bisa berbeda.

Bintang terkenal Portugal, Cristiano Ronaldo, harus menunggu setidaknya dua tahun lagi, untuk bisa memastikan apakah ia akan punya kesempatan kedua melaju ke final turnamen akbar sepak bola (di Piala Dunia 2014). Hal itu dipastikan setelah timnya dikalahkan Spanyol lewat adu penalti, di semifinal Euro 2012.

Hanya saja, terlepas dari kekalahan itu yang sudah jadi kenyataan, satu pertanyaan yang kemudian banyak berkembang di berbagai forum, adalah soal strategi penalti Portugal yang dinilai "membingungkan" dan seperti menjadi "misteri". Pasalnya, satu hal adalah bahwa Ronaldo bahkan tak sempat ikut menendang di sesi tos-tosan itu, karena Spanyol sudah memastikan kemenangan 4-2 lewat gol Cesc Fabregas.

Yang banyak dipertanyakan sejumlah pihak adalah, kenapa justru dua pemain yaitu Nani dan Bruno Alves, diposisikan menendang lebih dulu daripada sang kapten tim Ronaldo? Hal lain yang juga tampak membingungkan dan diyakini sebagai sesuatu yang salah dilakukan oleh Portugal, adalah ketika giliran penalti Alves tampak kemudian "diserobot" oleh Nani saat sang pemain (Alves) sudah menuju ke tirik putih. Tendangan Nani masuk, tapi Alves akhirnya tidak.

Menyikapi pertanyaan itu, kepada wartawan seusai pertandingan, pelatih Paulo Bento tampak tidak ingin merespon lebih jauh hal-hal yang ditanyakan seputar strategi penaltinya. "Jika saja skornya sempat 4-4, dan dia (Ronaldo) kemudian melakukan tendangan penalti, kita akan berbicara dalam posisi (suasana) berbeda. Ini (hanyalah) masalah strategi, dan kami sudah memutuskannya sebelumnya," katanya.

Sementara Ronaldo sendiri, tampak lebih tidak ingin lagi membahas hal itu, dengan hanya menyebut bahwa kekalahan timnya di laga ini lebih karena masalah keberuntungan. "Kami tidak kurang percaya diri, tapi kami (hanya) tidak beruntung. Itulah 'penalti' (jawaban) untuk Anda," ungkapnya yang tak bisa menyembunyikan raut muka kecewa.