Banyak akun anonim menjebak Anda di twitter. Terlalu terburu nafsu mencari kenikmatan seks di twitter bisa-bisa terjebak pada orientasi seks yang tak Anda harapkan. Berhati-hatilah.

Akhir pekan lalu ada berita menghebohkan. Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy melapor ke Bareskrim Mabes Polri terkait "kicauan" akun Twitter @Triomacan2000 yang menuduhnya mengambil barang bukti kasus korupsi BRI sebesar Rp500 miliar. 

Padahal menurut Marwan jumlah uang yang disita dalam kasus korupsi BRI tidak sebesar yang dituduhkan. "Saldonya Rp104 miliar. Kok dia menuduh saya mengambil uang barang bukti hingga Rp500 miliar. Tanya itu sama dia. Uang darimana itu? Itu saja jawabannya. Jangan bikin isapan jempollah," kata Marwan di Jakarta, Jumat (22/6).

Inilah kali pertama kicauan akun Triomacan2000 dibawa oleh penegak hukum. Kalau laporan ini ditindaklanjuti polisi, maka pemegang akun Triomacan2000 akan terkena tuduhan pencemaran nama baik dan melanggar Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) pasal 127 dengan ancaman enam tahun penjara.

Masalahnya siapakah pemegang akun ini. Santer di dunia maya menyebut kalau akun tersebut dikelola oleh tiga orang: Syahganda Nainggolan, Abdul Rasyid dan Raden Nuh. Nama terakhir dianggap paling aktif memamai akun tersebut. Tapi hingga kini tak ada verifikasi apakah benar ketiganya yang berkicau pada isu-isu sensitif menyangkut urusan politik. BUMN dan acapkali mencoreng nama-nama besar. 

Ah sudahlah, biarkan waktu yang menjawab siapa pemegang akun tiga macan yang sebenarnya. Lagipula bukankah ada ucapan bijak seperti ini: lihatlah apa yang dibicarakan dan jangan lihat siapa yang berbicara. Masalahnya yang berbicara itu punya motif bukan? Nah!  

Kita tidak sedang memperbicangkan siapa akun macan tiga. Tapi fakta ini membuktikan kalau untuk menyampaikan suatu pesan di dunia maya, Anda tak harus memakai akun asli sesuai nama di KTP Anda. Anda juga bisa berlindung di balik nama alias. Demikian pula urusan dunia cabul di twitter.

Dunia cabul justru lebih lincah dalam menutupi jati diri. Nama-nama akun dipilih sedemikian rupa sehingga dengan muda orang mengidentifikasi. Sebut saja penggunaan akun mama, tante, naughty, sexy sudah mengarahkan follower. Bahkan banyak akun yang menegaskan soal orientasi seksual misalnya less, gay dan trans seksual. 

Beberapa akun juga menjelaskan jati diri melalui bio twitter. Apakah Anda dengan mudah percaya dan membuat kesimpulan tentang siapa di belakang akun tersebut? Inilah yang tidak mudah. Waspadalah dengan jebakan akun anonim. 

Maksunya begini. Kalau tujuan Anda mau cabul dengan lawan jenis, pastikan jari jemari Anda terhubung dengan orang yang orientasi seksualnya sama dengan yang Anda kehendaki. Demikian pula bila sebaliknya.

Kalau orientasi seksual Anda heterogen lalu bertemu dan sudah sedemikian intim terhubung dengan orang yang berorientasi seks homogen, mungkin Anda jadi kesel. Bayangkan, Anda sudah sedemikian intim di timeline, Anda bahkan sering memposting foto cabul dan memention ke dia, ternyata Anda hanya jadi obyek seksualnya. 

Sebenarnya dalam urusan anonimitas akun twitter, Anda bisa juga dapatkan dengan mudah di forum-forum yang banyak mendikusikan soal akun-akun hot. Di sana banyak user yang mewartakan akun-akun berbau cabul. Bahkan ada juga hasil verifikasi yang dilakukan oleh user lain. Tanpa Anda capek-capek memverifikasinyam orang lain sudah melakukan. Anda pun tidak salah follow orang.