Berbagi Motivasi dan Pepatah Melalui Twitter
Apakah banyak orang yang suka membaca pepatah-pepatah dan kalimat-kalimat motivasi tentang kehidupan dan cinta? Tanyakan saja pada mereka yang mengikuti akun Twitter @pepatah.
Sejak diciptakan tahun 2010, ketika popularitas jejaring sosial tersebut sedang meroket, akun @pepatah sudah berhasil mempunyai sekitar 2,300,000 follower.
“Awalnya bukan karena iseng atau tanpa sengaja, tapi memang sudah dibuat konsep bikin akun Twitter yang isinya semacam kalimat singkat yang (mudah-mudahan) bermakna dan bermanfaat,” kata Denny Ch Pratama, sang pendiri akun.
Akun tersebut berisikan konten-konten mengenai kehidupan, seperti “Kamu mungkin tak akan pernah memiliki segalanya, namun kamu juga tak akan pernah tak memiliki apapun. Hargai dan bersyukurlah.”
Atau yang bertema cinta, contohnya, “Cinta adalah ketika kamu temukan seseorang yang lebih baik, namun tetap bersama dia yang telah kamu janjikan untuk bersama selamanya.”
Denny menjelaskan pemikirannya akan apa yang membuat akun tersebut bisa digemari jutaan orang.
“Setiap orang sebenernya tahu apa yang baik bagi diri mereka, tapi terkadang mereka butuh seseorang untuk meyakinkan mereka,” ujarnya kepada BeritaSatu.com.
Namun terkadang, tambahnya, isi-isi dari @pepatah sering juga digunakan orang untuk mewakili perasaan follower yang ingin diungkapkan kepada orang lain, baik dalam masalah hidup, maupun cinta.
“Jadi dengan me-retweet kami, mereka telah mengungkapkan perasan mereka tanpa harus menyindir orang-orang yang merasa,” kata lelaki kelahiran 1985.
Inspirasi dalam merangkai dan membagi pepatah pun datang dari berbagai sumber, dari curhatan teman sampai buku-buku yang dibaca. Tapi tentunya, sejalan dengan fungsi Twitter yang merupakan cerminan diri seseorang, Denny pun menggunakan Twitter sebagai sarana untuk menebar isi hati dan pikirannya.
“Banyak juga pengalaman pribadi... sekalian curhat,” bebernya, sambil tertawa.
Melalui akun ini pun Denny banyak mengobservasi cerita-cerita kehidupan orang yang mungkin belum pernah dia temui seumur hidup.
Menurutnya, banyak di antara para follower yang terkesan pesimis dengan hidupnya, lalu melimpahkan kemarahannya pada setiap tweet pepatah.
“Apalagi kalau tweet tentang masalah cinta, selalu ada mention 'galau min?!' atau 'cinta itu bullsh*t' bagi mereka yang pernah terluka karena cinta,” cerita Denny.
Namun, yang paling membahagiakan bagi dirinya adalah ketika ia tahu bahwa akunnya telah memberikan optimisme bagi mereka yang sedang dilanda duka. Salah satunya ketika seorang follower “curhat” tentang kesedihan dalam hidupnya ketika suaminya meninggal, tak lama setelah mereka baru menikah.
“Dia cerita kalau dia bisa bangkit setelah membaca Tweet pepatah,” ucap Denny.
Meski memiliki lebih dari dua juta followers di Twitter dan sekitar 130,000 Facebook likes, hanya dengan sekitar 25 postingan per hari, Denny menekankan bahwa inti dari karya digitalnya itu bukanlah sebagai pencerahan satu arah.
“Semua itu tidak bermaksud ingin menggurui, kami di sini hanya ingin berbagi,” tekannya, “Semakin banyak teman, semakin besar pula kemungkinan tulisan kami dibaca, meski kami menyadari bahwa tanggung jawab kami terhadap tweet yang kami buat juga besar.”
Selain dari akun Twitter tersebut, Denny juga memutuskan untuk membuat situs www.pepatah.com, yang merupakan perluasan dari sekedar kata-kata mutiara yang terlepas dari 140 karakter. Situs itu merupakan gabungan dari arsip dari Tweet pepatah, ditambah dengan tulisan-tulisan yang lebih panjang.
Pada akhirnya, cita-cita dari akun Twitter @pepatah ini pun cukup sederhana.
“Menebar kebaikan, mengingatkan diri sendiri, dan orang yang baca pada kebaikan itu,” jelasnya sebelum menutup, “Dan juga berharap bahwa kebaikan itu bukan hanya dibaca, tapi juga dilakukan.”