Wisatawan China Serbu Bali
Wisatawan asal China berkunjung ke Bali sebanyak 124.293 orang selama empat bulan periode Januari-April 2012, meningkat 74,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 71.186 orang.
"Peningkatan yang cukup signifikan itu menjadikan China menempati urutan kedua setelah Australia dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar Kamis.
Ia mengatakan, sebagian besar masyarakat dari negeri Tirai Bambu datang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 54 orang yang tercatat melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Selama 2011 wisatawan asal China menikmati keunikan seni budaya dan keindahan panorama alam Bali tercatat 236.867 orang, meningkat 20,28 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 196.926 orang.
Gede Suarsa menambahkan, masyarakat China yang meningkat signifikan ke Bali, berkat semakin membaiknya perekonomian negara itu, disamping adanya penerbangan langsung China-Bali.
Bali-China sebenarnya memiliki hubungan emosial, karena kerja sama telah terjalin baik sejak abad XII dan sisa hubungan baik itu sebagai "saksi bisu" masih diwarisi hingga sekarang antara lain kesenian, tempat suci maupun arsitektur bangunan yang bercirikan khas China.
Bahkan penggunaan uang China (pis bolong) dalam berbagai upacara keagamaan bagi umat Hindu di Bali hingga sekarang masih lestari.
"Adanya hubungan baik antara Bali dan China diharapkan kunjungan masyarakat China lebih banyak pada masa-masa mendatang," harap Gede Suarsa.
China mampu memberikan kontribusi sebesar 13,28 persen dari total kunjungan wisman ke Bali sebanyak 935,724 orang selama empat bulan pertama 2012, meningkat 10,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 848.899 orang.
Gede Suarsa menjelaskan, dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali, tujuh negara di antaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan tiga negara menunjukkan adanya penurunan.
Ketujuh negara yang mengalami peningkatan signifikan meliputi selain China, juga Australia sebesar 8,23 persen dan Malaysia 0,99 persen, Korea Selatan 11,95 persen, Inggris 13,46 persen, Singapura 6,87 persen, Amerika Serikat 6,87 persen dan Prancis 6,37 persen.
Tiga negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali terdiri atas Jepang 14,13 persen, Taiwan 7,03 persen dan Prancis 3,35 persen.