100 Persen Warga Tionghoa Pilih Jokowi-Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok | Facebook |
Hasil exit poll yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada hari pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Rabu 11 Juli 2012 menunjukkan 100 persen warga Tionghoa Jakarta menjatuhkan pilihan pada pasangan Jokowi-Ahok. Hasil survei ini diambil dari 410 Tempat Pemungutan Suara.
Menurut peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi peningkatan jumlah partisipasi pemilih etnis Tionghoa dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta mengindikasikan munculnya semangat perubahan warga Tionghoa.
Etnis Tionghoa, kata dia, ingin keluar dari bayang-bayang Orde Baru yang seolah hanya memanfaatkan mereka secara ekonomi. "Keinginan perubahan ini bertepatan dengan munculnya Ahok," kata Burhanudin Selasa 17 Juli 2012.
Tak hanya menonton, warga Jakarta beretnis Tionghoa ingin terjun langsung berpartisipasi aktif agar bisa memicu perubahan di Jakarta. Jumlah populasi penduduk Tionghoa di Jakarta cukup lumayan. Berdasarkan data Sensus Penduduk pada 2000, jumlah penduduk Tionghoa di Jakarta mencapai 460 ribu atau 5,5 persen dari total 8,3 juta penduduk Jakarta.
Selama ini, menurut Burhanudin, warga etnis Tionghoa jarang sekali dimanfaatkan atau terjun langsung dalam ranah politik. Sistem pemerintah yang berkuasa di masa lalu "memaksa" mereka untuk fokus pada isu ekonomi.
Simpati warga Tionghoa ini diakui Ahok. Menurut dia, donasi atau sumbangan bagi Jokowi-Ahok seringkali diterima melalui acara jamuan informal dengan pengusaha dan warga Jakarta beretnis Tionghoa. "Biasanya saat acara jamuan malam mereka memberikan donasi," kata Ahok.
Editor: Yudi Dwi Ardian | Sumber: Tempo