BCA Proyeksikan Jaring 1 Juta Nasabah Asuransi Jiwa
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memproyeksi dapat menjaring sekitar 1 juta nasabah untuk menjadi nasabah asuransi jiwa dari total 9-10 juta nasabahnya saat ini.
Bisnis asuransi jiwa akan berasal dari akuisisi kendati saat ini masih mengambang.
“Kalau BCA yang kelola asuransi, mungkin nasabah juga percaya. Kalau bisa menjaring 1 juta dari situ sebenarnya sudah bagus,” ujar Direktur Consumer and Retail Banking BCA, Henry Koenaifi, seusai jumpa pers BCA untuk Wayang Indonesia di Menara BCA, Jakarta, hari ini.
Jika BCA masuk ke bisnis asuransi jiwa tersebut, produk yang akan ditawarkan yaitu asuransi jiwa biasa, asuransi kredit, dan asuransi kesehatan (medical). Menurut Henry, potensi asuransi jiwa masih sangat besar. Pasalnya, banyak orang muda yang belum memikirkan asuransi jiwa.
“Nanti ketika mereka sudah berbisnis dan berkeluarga, pasti mereka butuh asuransi. Merekalah yang bisa menjadi potensi bagi kami,” kata Henry.
Dia menilai, kecenderungan tersebut biasa terjadi dalam siklus kehidupan (life cycle). Sebab itu, menurut dia jika sebuah bank ingin berbisnis konsumer lebih besar, maka fakta life cycle tersebut harus diperhatikan.
Seperti diketahui, saat ini BCA telah memiliki satu perusahaan asuransi umum, yaitu PT Central Sejahtera Insurance (CSI) yang telah mendapatkan izin beroperasi sejak Juli 2011. Kepemilikan saham CSI terdiri dari Dana Pensiun BCA 75 persen dan PT BCA Finance 25 persen.