Cif Bersihkan Lokasi Wisata Ibukota
Sebagai sebuah kota yang memiliki ragam warisan budaya di dalamnya, termasuk dalam bentuk bangunan kota atau Heritage Built, Jakarta menyimpan banyak nilai sejarah.
Salah satu peninggalan yang cukup terkenal adalah kawasan Kota Tua seluas 1,3 Kilometer. Dulunya, wilayah ini sempat mendapat julukan Ratu Dari Timur pada abad ke 18 oleh para pelayar dari Eropa.
"Saat itu kota ini memang terbilang indah. Tata kotanya menyerupai kota Amsterdam, dan memang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda," kata JJ Rizal selaku sejarawan saat ditemui di kawasan Museum Sejarah Jakarta di acara Cif Cleaning Project hari ini.
Seiring beranjaknya waktu kini julukan dan mentalitas tersebut perlahan mulai pudar. Perekonomian dan perubahan gaya hidup yang berkembang pesat tidak diikuti dengan semangat untuk tetap memelihara kelestarian dan kebersihan Jakarta.
Berangkat dari hal tersebut, Cif sebagai salah satu produsen produk pembersih berinisiatif untuk melakukan kontribusi menjaga warisan budaya tersebut lewat program Cif Cleaning Project.
Kota tua dipilih menjadi lokasi pertama pelaksanaan kegiatan tersebut dan diharapkan mampu bertransformasi menjadi kawasan yang bersih dan terpelihara kembali.
"Ada dua hal yang bisa dikontribusikan, yaitu fisik dan penaikan awareness terhadap kepentingan situs-situs sejarah yang dikemas dalam sebuah gerakan yang mengajak para warga untuk ikut serta melestarikan situs-situs sejarah kebudayaan kita," kata Asep Haekal selaku Brand Manager Surface & Floor Cleaner Cif.
Dimulai pada hari ini (3/7), ada sekitar 1000 peserta yang tergabung dalam proyek bersih-bersih tersebut. Serangkaian museum seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Seni Rupa & Keramik serta Museum Bahari dibersihkan oleh para peserta yang melibatkan para warga dan berbagai komunitas.
Acara ini juga dipandu oleh 100 Cif Agents yang memiliki pengetahuan tentang teknik pembersihan yang baik dan benar.
"Salah satu bagian yang membutuhkan pembersihan secara khusus adalah area bunker yang terletak di bawah tanah. Area ini merupakan warisan peninggalan sejarah zaman kolonial yang memiliki nilai sejarah tinggi," kata Gathut Dwihastoro selaku Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua.
Selain dihadiri oleh sejarawan dan pengelola kawasan Kota Tua, acara ini juga diramaikan dengan kehadiran Andien selaku musisi sekaligus Duta Museum DKI Jakarta 2012.
"Saya bangga bisa ikut dalam kegiatan ini. Sebagai generasi muda, kita juga punya peran yang penting dalam melestarikan kebanggaan kota kita," tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen yang berkelanjutan, kegiatan ini tidak akan berhenti sampai hari ini saja.
"lni langkah pertama, tapi tentunya ini akan berkesinambungan. Project ini mungkin nantinya bukan hanya museum saja, tapi juga tempat-tempat umum lain, seperti Monas misalnya," kata Haekal.
"Kami berharap dengan adanya kampanye ini, kami bisa menginspirasi warga Indonesia dan Jakarta khususnya untuk bisa lebih peduli dan bangga terhadap warisan budayanya," tutup Haekal.