Inilah 5 Kebohongan Foke Versi Himapasca UI
Sekjen Himpunan Alumni Pasca Sarjana (Himapasca) Politik Universitas Indonesia, Adjie Prayito, mengatakan setidaknya ada lima kebohongan Fauzi Bowo (Foke).
Pertama adalah klaim mengenai pendidikan gratis 12 tahun. Fakta dan data di lapangan justru menunjukkan bahwa biaya pendidikan khususnya sumbangan gedung, buku, dan lain-lain justru sangat memberatkan masyarakat. Apalagi ketika tingkat kemiskinan di Jakarta mencapai 12,7 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Kedua adalah kebohongan mengenai kesehatan gratis untuk penduduk miskin. Fakta dan kesaksian masyarakat justru membuktikan bahwa masyarakat justru dibebani dengan biaya siluman ketika harus mendapatkan Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM).
Kebohongan ketiga adalah pernyataan Foke bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan insiatif dan prestasi dari Pemda DKI. Padahal, BKT merupakan inisiatif dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan dikerjakan Pemerintah Pusat sesuai dengan laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Kebohongan keempat adalah pernyataan Foke bahwa masalah kependudukan dan pendataan KTP yang sudah mulus.Buktinya E-KTP justru
ditunda setelah Pilkada. Akibatnya, masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) justru amburadul dan rawan manipulasi.
Kelima adalah janji Foke bahwa MRT sudah selesai tahun 2013. Padahal tendernya saja baru mau mulai September tahun ini. "Sangat memalukan bahwa sudah gagal tapi malah mau terus mendzolimi publik," kata Adjie, hari ini.