Mari Elka Pangestu: Jangan Takut Pulang ke Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memberikan tiga pesan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri terkait ajakan pemerintah untuk bergabung kembali ke tanah air.
Pertama, Mari mengatakan mereka yang sudah kepikiran untuk ‘pulang' ke Indonesia, jangan pernah mengurungkan niatnya hanya karena takut tidak bisa beradaptasi.
Menurutnya, orang Indonesia yang lama tinggal di luar pada dasarnya memiliki fleksibilitas yang tinggi.
Dia mengatakan, komunitas diaspora beruntung karena dia bisa jadi “ayam kampung, bisa jadi Kentucky fried chicken. Bisa jadi internasional, bisa lokal.”
Fleksibilitas seperti itu akan memudahkan komunitas diaspora beradaptasi kembali dengan tanah asalnya, meskipun terkadang memakan waktu, kata Mari.
Kedua, menurutnya, komunitas diaspora Indonesia bisa berkontribusi tanpa harus secara fisik berada di sana, yang penting terus-menerus menjalin hubungan secara budaya dan emosi dengan Indonesia.
“Yang selalu menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya terus berhubungan, bagaimana caranya terus merasa bahwa saya orang Indonesia,” katanya dalam Kongres Diaspora di Los Angeles, California, kemarin.
Jawabannya, menurut Mari, adalah untuk terus-menerus mencari kegiatan yang mendekatkan diri dengan Indonesia.
Mari, yang sempat lama di luar negeri, berbagi pengalaman kalau zamannya dia di luar negeri, orang tuanya selalu menyuruhnya bermain ke Kedutaan Besar, sehingga dia terus terekspos dengan hal-hal berbau Indonesia.
“Hal tersebut akan membuat anda terus terhubung dengan negara anda,” katanya.
Terakhir, kata Mari, meskipun mengimbau agar mereka pulang, tapi kaum diaspora tidak perlu pulang untuk berkontribusi bagi negaranya.
“Dalam era globalisasi ini, saya percaya anda bisa melakukan banyak hal tanpa berhubungan secara fisik, atau bertemu secara fisik,” katanya.
“Anda bisa membuka jaringan, produksi bersama, atau kolaborasi bersama,” katanya.
Mari mengingatkan bahwa negara-negara seperti China dan India telah membuktikan bahwa peranan kaum diaspora yang mau bergabung kembali dengan negara asalnya bisa membuahkan keberhasilan.