Media Sosial Munculkan Keahlian Baru
Ilustrasi media sosial |
Selain mengancam punahnya media konvensional, media sosial juga mendorong munculnya peluang kerja dan keahlian baru pada industri media.
"Mungkin jurnalis murninya berkurang, tapi akan muncul skill baru di industri ini," ujar pakar Public Relation Maverick Henni Kusumawati di Jakarta, Kamis.
Henni menilai, peluang baru yang dibutuhkan media itu adalah jurnalis yang memiliki keahlian menulis sekaligus memotret dan merekam gambar.
Klaim Henni ini senada dengan pandangan Wakil Pemimpin Redaksi LKBN ANTARA Akhmad Kusaeni yang menyebut media sosial dan internet telah membantu jurnalis untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
"Sekarang (kerja media) lebih officeless, artinya berita bisa dikirim dan diedit dimana saja dan kapan saja," kata Akhmad.
Media sosial juga menuntut jurnalis memiliki banyak keahlian yang dalam istilah Akhmad disebut "super jurnalis".
"Jadi lebih banyak reporter yang bisa dikurangi dengan merekrut 'super jurnalis' tersebut," ujar Akhmad.
Bagi perusahaan media sendiri, media sosial dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan gambar dan rekaman gambar dengan mudah.
"Perusahaan tersebut hanya tinggal membayar copyright dan dengan mudah mendapat apa yang dibutuhkan," kata Akhmad Kusaeni.
sumber