Mendagri Yakin e-KTP Tuntas Akhir 2012
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi (ANTARA) |
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi merasa yakin jika perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sebanyak 172 juta lembar akan tuntas hingga akhir Desember 2012.
Dalam pemberian penghargaan untuk 14 kabupaten/kota di Sumut yang mencapai target 100 persen perekaman e-KTP di Medan, Senin, Gamawan mengatakan, keyakinan itu muncul karena hasil yang didapatkan hingga Juni 2012 cukup banyak.
Dari perhitungan yang dilakukan, perekaman yang diperlukan sekitar 80 juta e-KTP untuk memenuhi target 172 juta perekaman.
Berdasarkan pemantauan selama ini, perekaman yang dilakukan mampu di seluruh daerah mencapai 800 ribu hingga satu juta e-KTP per hari.
Jika perekaman itu stabil, diperkirakan dalam 80 hari ke depan target untuk membuat e-KTP bisa dituntaskan secara keseluruhan.
"Dalam 80 hari, perekaman itu bisa diselesaikan, sedangkan kita punya waktu hingga 170 hari," katanya.
Mendagri mengaku jika pihaknya sempat merasa khawatir jika target perekaman 172 juta e-KTP tersebut sulit tercapai hingga akhir tahun 2012.
Kekhawatiran itu muncul karena proses perekaman e-KTP tersebut sempat terkendala ketika proses tendernya dilakukan pada April 2011.
Dengan sejumlah kendala yang dihadapi, termasuk gugatan beberapa pihak atas tender yang dilakukan, prosesnya baru dimulai pada Oktober 2011 dengan pengiriman berbagai peralatan perekaman e-KTP.
Karena itu, tidak mengherankan jika sejumlah pihak sempat meragukan Kemendagri mampu merealisasikan target 172 juta perekaman tersebut.
Namun pihaknya merasa bangga dengan nasionalisme bangsa Indonesia yang mendukung program tersebut sehingga perekaman e-KTP mengalami kemajuan pesat.
Pihaknya juga merasa bangga dengan petugas perekaman e-KTP yang di berbagai daerah yang bekerja secara sungguh-sungguh dalam mendukung program peenertiban data kependudukan tersebut.
Dengan nasionalisme tersebut, Indonesia mampu mengungguli Jerman yang membutuhkan waktu hingga enam tahun dalam membuat e-KTP dengan jumlah penduduk sekitar 82 juta jiwa.
Namun dengan penduduk sekitar 230 juta jiwa, Indonesia mampu mencapai kemajuan pesat dan diyakini mampu diselesaikan hingga akhir 2012.
"Jerman mungkin unggul dalam membuat mobil mercy. Namun dalam membuat e-KTP, Jerman kalah dengan Indonesia," katanya.
Padahal, Jerman menyediakan anggaran yang mencapai Rp340 ribu per orang untuk membuat satu e-KTP.
"Namun di Indonesia, dengan nasi rames, kita bisa menyelesaikannya," kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu.
Penulis: Antara/Ruslan Burhani/Wahyudi Sudiyono
Sumber: Antara