PNM Perluas Jaringan Bisnis Mikro ke Lampung
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM memperluas jaringan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke Provinsi Lampung. Hal ini dilakukan seiring terus berkembangnya potensi dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, A. Pandu Djajanto mengatakan pertumbuhan ekonomi di Lampung mencapai 4,7 persen.
"Angka ini menunjukkan potensi besar untuk bisa dikembangkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui usaha mikro kecil. Karena itu, kehadiran kantor cabang di Lampung ini harus dilihat sebagai wujud kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku usaha mikro kecil," katanya di sela acara peresmian PNM Kantor Cabang Lampung, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, hari ini.
“Melihat potensi Provinsi Lampung yang semakin meningkat dan melihat potensi UMK pada Provinsi ini yang cukup banyak masih memerlukan bantuan modal dan pendampingan usaha, maka kami anggap perlu untuk menambah jaringan dengan membuka kantor Cabang Lampung ini,” ujar Direktur Utama PT PNM, Parman Nataatmadja.
Ekspansi bisnis pembiayaan mikro melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) ditandai dengan diresmikannya Kantor Cabang PNM Lampung oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, A. Pandu Djajanto pada Rabu, 4 Juli 2012.
"Ini merupakan wujud dari komitmen tinggi dari pemerintah melalui Kementerian BUMN terhadap pengembangan usaha UMKM di seluruh Indonesia maupun terhadap PNM sebagai perusahaan BUMN yang diamanhkan bagi UMKM," kata Pandu.
PNM Kantor Cabang Lampung sebelumnya merupakan wilayah operasional Cabang Jakarta. Namun seiring terus meningkatnya potensi bisnis yang ada, sejak Februari 2011 PNM Kantor Cabang Lampung berdiri sendiri. Cabang Lampung saat ini membawahi dua klaster yaitu Klaster Bandar Jaya dan Klaster Kedaton, dengan 12 unit ULaMM. Total outstanding pembiayaan per 31 Mei 2012 mencapai Rp 66,75 miliar, untuk sebanyak 1.769 nasabah, dengan rata-rata pencairan sebesar Rp 38 juta per nasabah.
Menurut Parman, PNM ke depan akan lebih agresif melakukan ekspansi jaringan ke daerah-daerah, khususnya Indonesia bagian Timur. Pada tahun depan, PNM menargetkan jumlah kantor cabang sebanyak 26 dan sekitar 550 ULaMM di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, PNM telah memiliki 580 Kantor Pelayanan yang terdiri dari 447 ULaMM, 22 Kantor Cabang, 5 Cabang Pembantu, dan 76 Klaster dengan sebaran jangkauan di 2.247 Kecamatan di 22 Provinsi seluruh Indonesia.
Adapun, total pembiayaan langsung melalui ULaMM hingga Mei 2012 mencapai Rp2,49 triliun atau tumbuh dibanding posisi akhir Desember 2011 sebesar Rp2,2 triliun. Adapun, pada tahun ini PNM menargetkan total pembiayaan mikro melalui ULaMM mencapai Rp3,11 triliun atau naik sekitar 41 persen dari tahun lalu sebesar Rp2,2 triliun.
Seperti diketahui, untuk mencapai target ekspansi ini, PNM akan menerbitkan obligasi sebesar Rp500 miliar pada Oktober 2012. Hasil emisi obligasi ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja atau pembiayaan nasabah UMKM.
"Dengan melihat besarnya potensi bisnis mikro yang prospektif, kami sangat optimistis bahwa obligasi ini akan diminati dan diserap pelaku pasar. Apalagi, obligasi ini bisa menjadi wujud dukungan masyarakat investor terhadap pertumbuhan UMKM," ujarnya.
PNM adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pembiayaan UMKM di Indonesia. Selain memberikan jasa pembiayaan, PNM juga memberikan jasa manajemen atau capacity building berupa pendampingan dan pelatihan bagi nasabah pelaku usaha UMKM.