Sosialisasi Kesehatan Gigi di Pedesaan Ditingkatkan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus menyosialisasikan kesehatan gigi, terutama untuk anak-anak di pedesaan.
"Banyak anak di pedesaan yang masih asing dan belum terbiasa dengan kegiatan menyikat gigi," kata Deputi Gender dan Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP dan PA) Wahyu Hartomo di Jakarta, Sabtu (7/7).
Menurut dia, anak-anak tersebut bahkan belum pernah dokter gigi.
Dia menambahkan, sosialisasi kesehatan gigi untuk anak-anak di pedesaan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melaksanakan program Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
Wahyu menjelaskan kesehatan merupakan salah satu aspek utama yang ada pada tujuan KLA, sesuai dengan peraturan menteri negara (Permen) Pemberdayaan Perempuan nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak.
"Tujuan utama yaitu memenuhi hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak," katanya.
Dia menambahkan KLA juga bertujuan untuk mengubah "mindset" atau pola pikir masyarakat pedesaan, terutama anak- anak tentang pentingnya kesehatan gigi.
"Kesehatan gigi sangat berpengaruh pada kesehatan organ tubuh lainnya, seperti jantung dan hati. Jika gigi rusak maka organ- organ tubuh tersebut akan terganggu," katanya.
Dia menjelaskan, Kemen PP dan PA yang berkoordinasi dengan kader- kader dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)akan melakukan penyuluhan ke 2000 sekolah di Indonesia.
Program tersebut merupakan langkah awal menjelang Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang akan diadakan di Bali September mendatang.