Survei: Saat Bercinta Perempuan Lebih Berisik Daripada Lelaki
Setelah Maria Sharapova tersingkir dari turnamen Wimbledon tahun ini, lapangan tenis Wimbledon tampaknya jauh lebih tenang dari hari sebelumnya.
Bagaimana tidak, selama ini Sharapova memang dikenal sebagai salah satu petenis perempuan paling berisik setiap kali bertanding di lapangan tenis.
Bahkan jeritannya selama pertandingan kadang-kadang melebihi 100 desibel. Petenis perempuan lain yang juga lebih berisik daripada petenis lelaki adalah Serena Williams.
Urusan perempuan lebih berisik ternyata tak hanya berlaku di pertandingan tenis. Sebuah survei terkini mengungkapkan, bahwa perempuan juga jauh lebih berisik dari lelaki saat berhubungan seks.
Dalam jajak pendapat yang melibatkan 1.171 orang (566 perempuan dan 605 lelaki), 94 persen perempuan mengaku, lebih berisik dari pasangan selama mereka bercinta. Dan 70 persen dari orang yang dimintai keterangan sepakat, bahwa perempuan yang tengah bercinta memang jauh lebih ribut daripada lelaki.
Seorang responden pada survei yang dilakukan oleh lovehoney.co.uk, sebuah situs seks online mengatakan: "Sebagian besar seks memang seperti pertandingan tenis di Wimbledon. Kaum perempuan membuat kebisingan jauh lagi keras!”
Pakar seks Tracey Cox mengatakan, tidak ada alasan ilmiah mengapa perempuan lebih keras daripada lelaki.
"Ini cenderung menjadi hal yang individu. Beberapa orang berteriak di rumah layaknya seperti menonton konser, sementara yang lain menonton tanpa mengeluarkan suara. Ini tidak berarti mereka tidak menikmatinya lebih banyak!” katanya.
Dia menambahkan bahwa alasan lainnya adalah orgasme perempuan yang lebih intens atau karena mereka lebih banyak berpura-pura orgasme - seperti aktris Meg Ryan dalam adegan terkenal dari filmWhen Harry Met Sally.
"Satu teori yang mungkin dialami adalah perempuan lebih sering pura-pura orgasme daripada lelaki. Sehingga mereka mungkin merasa wajib untuk memberikan 'bukti' bahwa mereka sedang menikmati aktivitas seksualnya itu bersama pasangan,” jelas Tracey Cox.