YS: HNW Kalah, Elit PKS Harus Bertanggungjawab
HNW |
Dari hasil quick count sejumlah lembaga survei, pasangan Hidayat-Didik hanya meraup sekitar 11% dari pemilih di DKI. Jauh dari raihan suara PKS saat mengusung Adang Daradjatun-Dani Anwar saat Pemilu Kada tahun 2007 yang mencapai 40%.
Pengusungan pasangan Hidayat-Didik juga menimbulkan kontroversi di elit PKS. Soalnya, calon untuk DKI-1 dari PKS sudah dideklarasikan sebelumnya yakni Triwisaksana yang merupakan ketua DPRD DKI Jakarta. Meski, Hidayat adalah mantan Presiden PK dan Ketua MPR, diduga sejumlah elite PKS tidak mendukungnya. Ada upaya menggembosi suara HNW menjelang 2014.
"Ini mesti menjadi Ta'dib, pelajaran bagi para pengamat poitik, terutama bagi politisi penentu kebijakan." ujar Yusuf Supendi saat dihubungi oleh wartawan, sehabis sholat Jumat (13/7) siang tadi.
"Juga akibat stagnasi kaderisasi, serta kejenuhan kader menerima instruksi dan pembelaan diri para pelaku dan pelanggar disiplin dan terjadinya tebang pilih, serta pembodohan kader dan simpatisan," ungkap Supendi yang dikenal kritis kepada para elite PKS itu.
Yusuf yang juga pendiri Partai Keadilan itu menjelaskan, terdapat sejumlah indikator penyebab anjloknya suara PKS selain yang sudah tersebut diatas yaitu antara lain; merosotnya keteladanan dan kentalnya ketidakdisiplinan sejumlah elite PKS, kekecewaan dan ketidakpercayaan publik, disingkirkannya sejumlah tokoh PKS, mundurnya tanpa berita sejumlah kader yang tidak puas akan sepak terjang dan tingkah laku sejumlah elite PKS.
Jakarta adalah barometer politik untuk tingkat nasional dan PKS dikenal sebagai partai kader yang solid dari atas sampai akar rumput, Yusuf menegaskan, elite PKS harus bertanggung jawab atas kondisi ini.
sumber