Arbi: Foke Mengeluarkan Pernyataan Bodoh
Ilustrasi Jokowi vs Foke | DavinaNews.com |
Pemimpin yang sering mengucapkan kalimat yang secara eksplisit memaksa, adalah pemimpin yang putus asa.
Banyak pihak yang setuju jika pernyataan Fauzi 'Foke' Bowo yang mengaitkan pilkada saat kunjungan ke rumah yang kebakaran di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Selasa lalu, blunder.
Arbi Sanit, pengamat politik UI, bahkan mengatakan Foke seolah menegaskan kalau dirinya sangat arogan dan penguasa Jakarta.
"Itu pernyataan bodoh. Menunjukkan arogansi, kesombongan dan kekuasaan," ujar Arbi kepada wartawan, Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Lebih lanjut ujar Arbi, Jakarta yang masih dalam konteks pemilihan gubernur (Pilgub) seharusnya Foke memberikan pernyataan yang hati-hati.
"Itu salah satu pemaksa kepada orang. Secara ekplisit melanggar kebebasan pemilih," tambahnya.
Arbi menilai pemimpin-pemimpin yang sering mengucapkan kalimat yang secara eksplisit memaksa, adalah pemimpin yang putus asa. Merasa takut tidak mendapatkan pemilih yang cukup.
"Itu memicu masyarakat menjadi dendam karena dia memaksakan kekuasaan dia," pungkasnya.
Seperti diberitakan saat mengunjungi warga Karet Tensin, Foke mengucapkan kalimat; "Sekarang lo nyolok (nyoblos) siapa? kalau nyolok (nyoblos) Jokowi mah bangun di Solo aja sono," kata Foke yang terekam dalam tayangan video berdurasi satu menit 22 detik.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews